MENEMUKAN RUANG AMAN UNTUK MENGELOLA STRES AKADEMIK DENGAN “BERCANDA”

Authors

  • Candra Eka Puspitasari Program Studi Farmasi Universitas Mataram
  • Nur Indah Agustini Rumah Sakit Universitas Mataram
  • Irma Santika Putri Program Studi Farmasi Universitas Mataram
  • Dian Puspita Sari Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Mataram
  • Agustine Mahardika Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Mataram
  • Baiq Ayu Wulan Maharani Putri Program Studi Farmasi Universitas Mataram
  • Samuel Eza Christian Program Studi Farmasi Universitas Mataram
  • Gusti Ayu Eka Radha Ardinia Program Studi Farmasi Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v12i7.2714

Keywords:

BERCANDA, DASS, Mahasiswa Farmasi Tingkat Akhir, Skripsi, Stres Akademik

Abstract

Stres akademik merupakan masalah umum yang dialami mahasiswa, terutama saat menyelesaikan skripsi. Tekanan dari tenggat waktu, keterbatasan akses ke dosen pembimbing, dan revisi berulang dapat menimbulkan distress. Tanpa penanganan yang tepat, stres ini berdampak serius terhadap kesehatan mental dan fisik mahasiswa. Konseling perilaku menjadi pendekatan strategis dalam mengidentifikasi dan mengubah perilaku maladaptif untuk mengelola stres secara lebih adaptif dan konstruktif. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu mahasiswa Farmasi yang sedang menyelesaikan skripsi mengatasi stres akademik yang dialami. Pendekatan yang digunakan untuk mengatasi permasalahan ini adalah melalui Behavioral Counselling Group dengan istilah Bercanda yakni Behaviour Counseling Group to Reduce Academic Stress and Drug Abuse. Kegiatan ini dipandu oleh psikolog dan melibatkan mahasiswa farmasi yang mengalami depresi, kecemasan, dan stress setelah melakukan screening awal menggunakan Kuesioner DASS (Depression, Anxiety, and Stress Scale). Mahasiswa dibagi menjadi sepuluh orang disetiap kelompok dan diberikan topik pembahasan terkait penyebab stress, strategi coping yang telah digunakan, dan menemukan sumber daya dukung untuk menghadapi permasalahan. Hasil kegiatan ini antara lain terdapat penurunan tingkat depresi sebesar 4,00; tingkat kecemasan sebesar 2,22; dan tingkat stres sebesar 3,00. Selain itu, berdasarkan kuesioner kepuasan kegiatan, mayoritas peserta merespon baik penyelenggaraan kegiatan dan merasakan manfaat kegiatan ini bagi pertumbuhan pribadinya. Kegiatan serupa perlu dilaksanakan secara berkelanjutan dengan jangkauan peserta yang lebih luas. Integrasi dukungan psikologis dalam sistem pendidikan tinggi sangat penting untuk membantu mahasiswa mengatasi tantangan akademik secara sehat dan adaptif.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amansyah, M., Putri, R. A., Akila, N., & Amelia, F. (2023). Menggali masalah yang terjadi dengan Focus Group Discussion (FGD) di Dusun Halahalaya, Kabupaten Gowa. Sociality: Journal of Public Health Service, 2(2), 166–172. https://doi.org/10.24252/sociality.v2i2.40316

American Psychological Association. (2021). Stress: The different kinds of stress. Retrieved from https://www.apa.org/topics/stress/types

Aulia, S., & Panjaitan, R. U. (2019). Kesejahteraan psikologis dan tingkat stres pada mahasiswa tingkat akhir. Jurnal Keperawatan Jiwa, 7(2), 127–134. https://doi.org/10.26714/jkj.7.2.2019.127-134

Corey, G. (2017). Theory and practice of counseling and psychotherapy (10th ed.). Boston, MA: Cengage Learning.

Gamayanti, W., Mahardianisa, M., & Syafei, I. (2018). Self-disclosure dan tingkat stres pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Psympathic: Jurnal Ilmiah Psikologi, 5(1), 115–130. https://doi.org/10.15575/psy.v5i1.2282

Gatari, A. (2020). Hubungan stres akademik dengan flow akademik pada mahasiswa. Cognicia, 8(1), 79–89.

Greenberg, J. S. (2016). Comprehensive stress management (14th ed.). New York: McGraw-Hill Education.

Haruna, U., Mohammed, A. R., & Braimah, M. (2025). Understanding the burden of depression, anxiety and stress among first year undergraduate students. BMC Psychiatry, 25, Article 632. https://doi.org/10.1186/s12888-025-07069-8

Kurniawan, R. (2020). The relationship between stress levels and blood pressure in patients with type 2 diabetes mellitus at Karsa Husada General Hospital, Batu City. (Unpublished master’s thesis), Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Lazarus, R. S., & Folkman, S. (1984). Stress, appraisal, and coping. New York: Springer.

McGonigal, K. (2015). The upside of stress: Why stress is good for you, and how to get good at it. New York: Avery.

Musabiq, S., & Karimah, I. (2018). Gambaran stress dan dampaknya pada mahasiswa. Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi, 20(2), 74.

Neukrug, E. (2015). Theory, practice, and trends in human services: An introduction (6th ed.). Boston, MA: Cengage Learning.

Selye, H. (1974). Stress without distress. Philadelphia, PA: Lippincott.

Shofia, S., & Trihandayani, D. (2023). Pengaruh stres akademik terhadap kualitas tidur pada mahasiswa di Jabodetabek. Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi: Kajian Empiris & Non Empiris, 9(1), 23–34. https://doi.org/10.2685/jippuhamka.v9i1.11387

Tasalim, R., & Cahyani, A. R. (2021). Stres akademik dan penanganannya. Guspedia.

Zamroni. (2015). Prevalensi stres akademik mahasiswa. Jurnal Psikologi Islam, 12(2), 45–54.

Published

2025-07-31

How to Cite

Puspitasari, C. E., Agustini, N. I., Putri, I. S., Sari, D. P., Mahardika, A., Putri, B. A. W. M., … Ardinia, G. A. E. R. (2025). MENEMUKAN RUANG AMAN UNTUK MENGELOLA STRES AKADEMIK DENGAN “BERCANDA”. Jurnal Abdi Insani, 12(7), 3323–3331. https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v12i7.2714

Issue

Section

section editor

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>