MEMPERKENALKAN PERMAINAN JUMANTIK SEBAGAI MEDIA EDUKASI UNTUK MELATIH MASYARAKAT MEMANTAU JENTIK NYAMUK
DOI:
https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v6i1.201Keywords:
Demam Berdarah Dengue, pemantauan jentik, pemberantasan sarang nyamukAbstract
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu tantangan kesehatan di Indonesia, khususnya di Kota Mataram. Perilaku manusia dapat mempengaruhi ekologi vektor dan siklus transmisi penyakit, karena itu upaya pengendalian vektor DBD harus melibatkan peran serta masyarakat dalam mengelola lingkungannya. Pelibatan masyarakat sejak usia belia dapat membentuk perilaku pencegahan yang diharapkan serta mendorong perubahan perilaku pada orang dewasa. Board game merupakan salah satu alternatif metode pembelajaran yang dapat digunakan pada anak maupun dewasa. Selain menyenangkan, penyampaian pesan edukatif melalui permainan dapat meningkatkan luaran kognitif dan perilaku yang diharapkan dari permainan tersebut. Media board game pemantauan jentik dapat pula digunakan untuk mendukung program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) pada anak sekolah. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pemberantasan sarang nyamuk melalui media permainan yang diberi judul JUMANTIK. Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, sebanyak 20 orang memainkan permainan JUMANTIK dan sembilan di antaranya adalah anak-anak.Hasil dari pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah peningkatan pengetahuan terkait Demam Berdarah Dengue setelah memainkan permainan Jumantik, terutama pada aspek pencegahan breeding site nyamuk. Pada anak-anak, permainan ini meningkatkan kesediaan mereka untuk ikut memantau jentik nyamuk di rumah dan di sekolah. Sementara pada peserta dewasa permainan ini mampu meningkatkan kesetujuan akan peran anak-anak dalam pemberantasan sarang nyamuk di sekolah. Permainan ini dinilai menarik dan bermanfaat oleh anak-anak maupun dewasa. Kesimpulan yang dapat diambil adalah permainan Jumantik dapat menjadi salah satu media edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap anak-anak maupun dewasa terkait pencegahan DBD di rumah dan sekolah.