SOSIALISASI TATA CARA PENGGUNAAN OBAT YANG BENAR PADA MASYARAKAT DESA SENGGIGI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
DOI:
https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v7i1.260Keywords:
penggunaan obat, antibiotik, masyarakatAbstract
Penggunaan obat memerlukan perhatian khusus, sebab ketidaksesuaian penggunaannya seperti tidak tepat dosis dan cara pemakaian akan menimbulkan permasalahan yang dapat mengancam jiwa. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan cara sosialisasi terkait beberapa topik antara lain cara memperoleh dan penggunaan obat yang benar, baik golongan obat bebas, bebas terbatas, maupun keras. Kemudian dilakukan penilaian terkait penggunaan obat yang benar yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat di Desa Senggigi Nusa Tenggara Barat dengan adanya sosialisasi. Metode yang digunakan adalah deskriptif menggunakan alat ukur kuesioner Gema Cermat (Gerakan Masyarakat Cerdas menggunakan Obat) dan Dagusibu (Dapat, Gunakan, Simpan, Buang). Responden yang terlibat berjumlah 13 orang yang merupakan kader dengan rentang usia antara 20 hingga 58 tahun. Hasil pengisian kuesioner Gema Cermat menunjukkan bahwa pemahaman masyarakat berada dibawah nilai minimal dengan rata-rata skor sebesar 48,46±16,25. Selanjutnya, penilaian menggunakan kuesioner Dagusibu menunjukkan bahwa seluruh responden memperoleh antibiotik di layanan kesehatan resmi yaitu apotek (30,77%) dan puskesmas (69,23%). Namun pemahaman mengenai manfaat dan cara menggunakan antibiotik masih rendah, seperti 84,61% menyatakan dapat memperoleh amoksisilin tanpa resep dokter. Tingkat pemahaman responden yang relatif masih rendah menunjukkan bahwa perlu intervensi lanjutan untuk meningkatkan pemahaman penggunaan obat kepada masyarakat setempat.