PEMANFAATAN POTENSI AGROMARITIM KOTA BATAM UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT REMPANG

Authors

  • Irzal Effendi Departemen Budidaya Perairan Institut Pertanian Bogor
  • Dinamella Wahjuningrum Departemen Budidaya Perairan Institut Pertanian Bogor
  • Wildan Nurussalam Departemen Budidaya Perairan Institut Pertanian Bogor
  • Fajar Maulana Departemen Budidaya Perairan Institut Pertanian Bogor

DOI:

https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i2.1350

Keywords:

agromaritim, budidaya perikanan, pengolahan ikan, kesejahteraan masyarakat

Abstract

Artikel ini bermaksud mengulas potensi agromaritim dalam lingkup budidaya perikanan, perikanan tangkap dan pengolahan hasil perikanan di Kota Batam dimana Pulau Rempang berada. Potensi tersebut baru sebagian kecil yang dimanfaatkan oleh masyarakat. Tulisan ini diharapkan dapat selaras dan memberi perspektif baru terhadap Program Strategi Nasional (PSN), atau menjadi alternatif program pembangunan lainnya jika PSN ditangguhkan. Sektor agromaritim Kota Batam mempunyai potensi ekonomi yang tinggi. Dari budidaya perikanan saja, potensi ekonominya diperkirakan mencapai Rp 2,62 triliun/tahun yang bersumber dari produksi budidaya laut, budidaya air payau, dan budidaya air tawar. Potensi pengembangan tersebut dihadapkan pada permasalahan dan permasalahan kapasitas sumber daya manusia (pembudidaya ikan) dan kelembagaan, ketersediaan input produksi khususnya pakan dan benih pada waktu yang tepat, kuantitas yang tepat, kualitas yang tepat, dan harga yang tepat (4T), serta penurunan kualitas air akibat pembangunan industri fisik. Rekomendasi kepada Pemerintah Kota Batam agar memprioritaskan pengembangan industri agromaritim khususnya budidaya perikanan, perikanan tangkap, dan pengolahan hasil perikanan. Sektor ini lebih sesuai dengan sosial budaya masyarakat setempat dan dinilai lebih berkelanjutan, selain memberikan kontribusi ekonomi yang sangat tinggi. Sektor ini diyakini mampu memberikan kesejahteraan kepada masyarakat dan pendapatan finansial bagi pemerintah kota dan pemerintah pusat.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahmed, N., & Azra, M. N. (2022). Aquaculture Production and Value Chains in the COVID‑19 Pandemic. Current Environmental Health Reports, 9, 423–435. https://doi.org/https://doi.org/10.1007/s40572-022-00364-6

Alam GMM, Sarker MNI, Gatto M, Bhandari H, Naziri D. 2022. Impacts of COVID-19 on the fisheries and aquaculture sector in developing countries and ways forward. Sustainability 14, 1071. https://doi.org/10.3390/su14031071

Albasri H. 2018. Integrated Site Suitability and Carrying Capacity Assessment for Small-Scale Finfish Net Cage Mariculture in Marine Protected Areas, Indonesia. UNSW, Sidney. https://doi.org/10.26190/unsworks/20950

Anonim 2023. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perikanan Kota Batam Tahun 2022. Dinas Perikanan Kota Batam, Batam.

Angga A, Widianingsih I, Sumadinata RWS, Sugandi YS. 2023. Governance of the maritime sector in Riau Island Province. Journal of Survey in Fisheries Sciences 10(2S):776-796.

Angkasa WA, Royanti I, Putri RPG, Dyah CK, Nandyawati D. 2022. Analysis of potential development of fishery by-product processing industry in Lingga Regency, Riau Islands Province.

Ayuningmas NF, Ramadani NA. 2023. Resistensi berbasis adat: perlawanan masyarakat pulau rempang, Kota Batam, Kepulauan rRau, terhadap rencana pembangunan Rempang Eco City. Jurnal Inovasi Penelitian 4(6):1035-1042. https://doi.org/10.47492/jip.v4i6.2838.

[BP Batam] Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam. 2020. Rencana Strategis Badan Pengusahaan Batam 2020-2024. Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, Batam. 101 halaman

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2023. Kota Batam dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kota Batam, Batam. 363 halaman.

Chaerudin MAYC. 2023. Perlindungan hak tinggal bagi masyarakat pulau rempang terhadap penggusuran proyek strategis negara. Jurnal Socia Logica 3(3):385–395. https://doi.org/10.572349/socialogica.v3i3.1299

Effendi, I. (2010). Pengantar akuakultur. PT Penebar Swadaya, Jakarta. 108 halaman

Effendi, I. 2012. Potensi, pemanfaatan dan peluang pengembangan perikanan budidaya di Propinsi Kepri. Dalam: Anonim, Studi Identifikasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau, Tanjungpinang.

Effendi I, Oktariza W. 2006. Manajemen Agribisnis Perikanan. PT Penebar Swadaya, Jakarta. 120 halaman.

Effendi I, Diatin I, Budiardi T, Haderoseyani Y. 2021. Pengembangan pendederan ikan kerapu melalui peningkatan kapasitas kelompok untuk penguatan komoditas unggulan Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, Jakarta. Agrokreatif, Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat 7(2):148-161.

Effendi I, Wahyuningrum D, Miranti S. 2023. Pelatihan dan percontohan aplikasi RAS dan fitobiotik untuk Pokdakan pembenihan kepiting bakau Bahari Sakti, Tanjungpinang. Agrokreatif, Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat 9(2): 141-153.

[FAO] Food Agricultural Organization. 2022. The State of World Fisheries and Aquaculture 2022. Towards Blue Transformation. FAO, Rome.

Febriandini C, Dupuy GLP, Baeda AY. 2023. Strategi peningkatan capacity building nelayan pengolah hasil tangkap sesuai dengan SDGs ke 14 di wilayah pesisir Kota Batam. Riset Sains dan Teknologi Kelautan 6(2):204-210. https://doi.org/10.62012/sensistek.v6i2.31621

Fuzain NA. 2023. Konflik sengketa lahan antara masyarakat adat rempang dengan bp batam terhadap pembangunan Rempang Eco City. Jurnal Hukum dan HAM Wara Sains 2(11):1081-1088. https://doi.org/10.58812/jhhws.v2i11.798.

Hamta F. 2017. Analisis faktor perilaku ekonomi berkelanjutan pada rumah tangga nelayan skala kecil di pesisir Batam. Jurnal Equilibiria 4(2):1-8

Hariwisudo, S. (2012). Potensi, pemanfaatan dan peluang pengembangan perikanan tangkap di Propinsi Kepri. Dalam: Anonim, Studi Identifikasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau, Tanjungpinang.

[KKP] Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2024. Produksi Perikanan Budidaya Kota Batam. Statistik KKP. https://statistik.kkp.go.id/home.php?m=prod_ikan_budidaya_kab.

Kurniawan DE, Dzikri A, Herman, NS.2022). Development of fishery marketplace app for fishermen to support local products during the covid-19 pandemic. Bulletin of Social Informatics Theory and Application, 5(2), 142–149. https://doi.org/10.31763/businta.v5i2.470.

Lestari R, Pradana S, Mustaqim M. 2023. Implementation of fisherman empowerment through floating net cage in Terihindo Jaya Lestari fisherman group in Kampung Terih. E-Proceeding Conference: Indonesia Social Responsibility Award 1(1):45-53. https://doi.org/10.55381/isra.v1i1.120.

Ratu Sari Mardiah, Muhammad Rikardo Febri Nanda, Sri Yenica Roza, Tyas Dita Pramesthy, Muhammad Nur Arkham. 2021. production of catches based on purse seine vessel size at PT Hasil Laut Sejati (HLS), Batam City. Terubuk 49(3): 1316-1323.

Manadiyanto, Nasution Z, Tajerin, Pranowo SA. 2023. Formulasi model pusat informasi bisnis ikan kerapu di Batam, Riau. Jurnal Penelitian Perikanan lndonesia 9(6):65-73.

Purba G, Pasaribu GRH, Sitohang DT, Hutabarat. JJ. 2024. Penyuluhan ekonomi kreatif bagi perubahan sosial ekonomi masyarakat Muara Takus Batam. Jurnal Beatitudes 2(2):81-86.

Qodriyatun SN. 2013. Peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir di Kota Batam melalui pemberdayaan masyarakat. Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah Sosial 4(2): 91-100

[SEAFDEC] Southeast Asian Fisheries Development Center. 2017. Southeast Asian State of Fisheries and Aquaculture 2017. Southeast Asian Fisheries Development Center. Bangkok, Thailand. http://repository.seafdec.org/handle/20.500.12066/1092.

Sánchez-Jerez P, Babarro JMF, Padin XA, Portabales AL, Martinez-Llorens S, Ballester-Berman JD, Sara G, Mangano MC. 2022. Cumulative climatic stressors strangles marine aquaculture: Ancillary effects of COVID 19 on Spanish mariculture. Aquaculture 549 737749. https://doi.org/10.1016/j.aquaculture.2021.737749.

Siregar HP, Rizal A, Hamdani H, Iwang Gumilar. 2020. The Contribution of Fisheries Sector in Regional Development of Batam City of Riau Islands Province. Indonesia Asian Journal of Fisheries and Aquatic Research 7(3):13-23.

Seogoto ES, Priangani A, Munandar D. 2016. The root of problem in implementation of Indonesia-Singapore integrated border management to increase Indonesia’s competitiveness in commercial and investment. IJABER 14(2): 731-748.

Smithrithee M, Honda K, Tongdee N, Sulit VT. 2022. Towards the sustainable development of small-scale fisheries and aquaculture: The legacy of SEAFDEC. Fish for the People, 19(3):2-10. http://hdl.handle.net/20.500.12066/6759.

Tezzo X, Bush SR, Oosterveer P. 2021. Food system perspective on fisheries and aquaculture development in Asia. Agric. Hum. Values 38:73–90. https://doi.org/10.1007/s10460-020-10037-5.

Wira W, Arianto B, Adhayanto O, Sucipta PR, Nurhasanah, Astono P, Wulandari SN, Adiwijaya Z. 2023. Maritime potential optimization in the Riau Islands Province. 2nd Maritime Continental Fulcrum International Conference IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 1148 (2023) 012036 IOP Publishing. doi:10.1088/1755-1315/1148/1/012036.

Ybanez, J. C., & Gonzales, R. (2023). Challenges and progress of grouper aquaculture in asia: A Review. Davao Research Journal, 14(2), 6–29. https://doi.org/https://doi.org/10.59120/drj.v14i2.109

Published

2024-05-23

How to Cite

Effendi, I., Wahjuningrum, D., Nurussalam, W., & Maulana, F. (2024). PEMANFAATAN POTENSI AGROMARITIM KOTA BATAM UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT REMPANG. Jurnal Abdi Insani, 11(2), 1332–1344. https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i2.1350

Issue

Section

section editor

Most read articles by the same author(s)