SOSIALISASI PERMASALAHAN DAMPAK RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK MENARA TELEKOMUNIKASI DI PERMUKIMAN MASYARAKAT
DOI:
https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v10i3.1026Kata Kunci:
Dampak radiasi, Gelombang elektromagnetik, Kesadaran masyarakatAbstrak
Dalam era teknologi yang berkembang pesat, penggunaan perangkat telekomunikasi dan infrastruktur pendukungnya semakin meluas. Salah satu perhatian masyarakat adalah dampak radiasi gelombang elektromagnetik dari menara telekomunikasi terhadap kesehatan dan lingkungan. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk mengatasi kurangnya informasi yang akurat dan memerangi kekhawatiran yang tidak berdasar terhadap teknologi telekomunikasi. Dalam pelaksanaannya, digunakan pendekatan beragam, seperti sosialisasi dalam bentuk seminar dan distribusi materi informasi. Metode kreatif seperti presentasi yang menarik dan interaktif juga diterapkan untuk mempermudah pemahaman masyarakat. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan perubahan positif dalam pemahaman masyarakat tentang radiasi gelombang elektromagnetik. Masyarakat sekarang memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang tingkat radiasi yang aman, langkah-langkah mitigasi yang dapat diambil, dan perlunya penggunaan teknologi telekomunikasi secara bijak. Dukungan masyarakat terhadap langkah mitigasi, seperti menjaga jarak dari menara telekomunikasi atau menggunakan perangkat pelindung, juga terlihat meningkat. Selain itu, kegiatan ini memiliki dampak psikologis yang positif dengan mengurangi ketakutan dan kekhawatiran yang tidak berdasar. Masyarakat merespon positif upaya sosialisasi dan mengakui manfaat dari pemahaman yang lebih baik tentang teknologi telekomunikasi. Tujuan akhir dari kegiatan ini adalah menciptakan masyarakat yang lebih sadar, berpengetahuan, dan siap mengambil tindakan pencegahan terhadap dampak radiasi gelombang elektromagnetik. Dengan demikian, kegiatan sosialisasi ini memiliki peran yang signifikan dalam menginformasikan masyarakat, mengubah pemahaman, mendukung langkah mitigasi, serta merencanakan masa depan yang lebih aman dan sadar terhadap dampak radiasi gelombang elektromagnetik dari menara telekomunikasi di permukiman masyarakat.
Unduhan
Referensi
Agrawal, A., Catalini, C., & Goldfarb, A. (2014). Some simple economics of crowdfunding. Innovation Policy and the Economy, 14(1), 63–97.
American Cancer Society. (2021). Radio frequency (RF) Radiation. Diakses dari: https://www.cancer.org/cancer/cancer-causes/radiation-exposure/radiofrequency-radiation.html
Ardiatna, W., Bakti, A. N., Nugroho, H. W., Hidayat, S. W., Sadrach, J., & Kadarwati, S. (2013). Analisis Tingkat Emisi Radiasi Medan Elektromagnetik Dari BTS (Base Transceiver Station) Terhadap Standar IEEE C95.1 Di Kota Tangerang Selatan. Jurnal Standardisasi, 15(2), 144. https://doi.org/10.31153/js.v15i2.118
Fitri I. (2018). “Buku Ajar Mata Kuliah Teknologi GSMâ€. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura. Penerbit Pustaka Rumah Aloy.
Fitri I. (2020). “Buku Ajar (Referensi) Perencanaan Dan Upaya Optimasi Jaringan GSMâ€. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura. Penerbit Pustaka Rumah Aloy.
Federal Communications Commission (FCC). (2021). Radio Frequency Safety: FCC Policy. Diakses dari: https://www.fcc.gov/general/radio-frequency-safety-0
Gezondheidsraad. (2021). Mobile Telephones: An Evaluation of Health Effects. The Minister of Housing, Spatial Planning and The Environment. Health Council of The Netherlands; 2002: 41-60
Hananto, M. (2013). Radiasi Di Sekitar Menara Base Transceiver Station Di Bandung Dan Jakarta Radiation Around the Base Transceiver Station in Bandung and Jakarta. Media Litbangkes, 23(4), 182–193.
Harvey Lehpamer. (2010). MICROWAVE TRANSMISSION NETWORKS PLANNING, DESIGN, AND DEPLOYMENT (2nd ed., Vol. 53). https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004 IEEE. (2006).
Lai, H. (2021). Electromagnetic Fields and Human Health. Di dalam: Reference Module in Biomedical Sciences. Elsevier. DOI: 10.1016/B978-0-12-818731-7.00040-5
Ng Kwan-Hoong. (2014) Radiation, Mobile Phones, Base Stations and Your Health. Malaysian Communications and Multimedia Commission. Malaysia; 2007: 1 ± 19 7. Goel, Aaruni dkk. Cellular Phones: The Solution or the Pollution. International Journal of Computer Science and Telecommunications; 2012, ( 3):11- 13
Peraturan Mendagri. (2009). Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Komunikasi Dan Informatika Dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Nomor: 3/P/2009, Tentang Pedoman Pembangunan Dan Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi
Prasetyo, A. D. (2018). “Radiasi Elektromagnetik: Dampak dan Pengaruhnya pada Kesehatan Manusiaâ€. Pustaka Baru Press.
Puslitbang Ekologi dan Status Kesehatan. (2009). Penelitian Medan Elektromagnetik Dan Kesehatan Mental (kecemasan) Masyarakat Di Sekitar Menara Pemancaran Telepon Seluler (Base Tranceiver Station/BTS) Di Jakarta Dan Bandung. Laporan Penelitian. Jakarta.
Sunaryo, N., & Widhiyaningsih, P. (2020). Pengaruh Paparan Radiasi Elektromagnetik dari Menara Telekomunikasi Terhadap Kesehatan Masyarakat: Studi Kasus di Permukiman Urban. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(1), 12-21.
Santoso, S. (2019). Tingkat Pemahaman Masyarakat tentang Dampak Radiasi Elektromagnetik Menara Telekomunikasi di Kota Surabaya. Jurnal Komunikasi Kesehatan, 7(2), 123-132.
Wibowo, A., & Siswandari, S. (2017). Analisis Tingkat Kesadaran Masyarakat terhadap Dampak Radiasi Elektromagnetik Menara Telekomunikasi di Wilayah Urban. Jurnal Lingkungan Dan Keselamatan Kerja, 8(2), 101–110.
World Health Organization (WHO). (2014). Electromagnetic fields and public health: Base stations and wireless technologies. Diakses dari: https://www.who.int/peh-emf/publications/facts/fs304/en/
