PEMANFAATAN AIR LAUT MENJADI AIR TAWAR MENGGUNAKAN PRINSIP DESALINASI (STUDI KASUS : DESA PUNJULHARJO, KABUPATEN REMBANG)
DOI:
https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v8i1.367Keywords:
Air Laut, Air Tawar, Desalinasi, Desa PunjulharjoAbstract
Desa Punjulharjo Kabupaten Rembang merupakan salah satu daerah binaan dari Universitas Diponegoro yang berbatasan dengan laut jawa. Hal tersebut menyebabkan Desa Punjulharjo kesulitan untuk mendapatkan air bersih dari sumur. Kondisi sumur yang terletak di pesisir pantai menyebabkan air sumur tersebut berasa asin, yang menyebabkan warga Desa Punjulharjo harus menyuplai air dari daerah lain seperti mata air Gunung Kajar dan PDAM. Tujuan dari pelaksanaan program ini yaitu membuat contoh alat desalinasi yang dapat dijadikan sebagai alat yang dapat digunakan untuk kebutuhan perairan warga. Alat ini mempunyai fungsi yaitu mengubah air laut menjadi air tawar atau air bersih. Metode pelaksanaan yang dilakukan pada pengabdian ini berupa identifikasi masalah, penentuan prioritas masalah, dan perumusan program kerja. Dari permasalahan yang ada, tim pengabdian mecoba fokus pada pemasalahan yaitu pengolahan air laut menjadi air tawar. Permasalahan tersebut dicoba diatasi dengan cara menerapakan prinsip desalinasi pada alat yang akan digunakan. Alat desalinasi yang dihasilkan mempunya 3 bagian utama, yaitu kontruksi piramida, kontruksi lapisan penopang dan dinding transparan piramida. Untuk membuat ketiga bagian utama tersebut dibutuhkan bahan bahan seperti : Alumunium, kayu, bambu dan geo-membrane putih. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, Masyarakat Desa Punjulharjo telah memiliki alat desalinasi untuk merubah air laut menjadi air tawar