UPAYA KONSERVASI MATA AIR MELALUI PENGHIJAUAN DENGAN PENANAMAN 1000 BIBIT POHON DI DESA TETEBATU SELATAN KECAMATAN SIKUR, LOMBOK TIMUR
DOI:
https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v9i3.734Kata Kunci:
Tetebatu Selatan, Mata Air, Penghijauan, sikur, dan Bibit PohonAbstrak
Mata air (spring water) merupakan keadaan alami sumberdaya air yang mengalir keluar dari akuifer menuju permukaan tanah sehinggaa menjadi sumber air bersih yang berguna untuk keperluan kehidupan masyarakat. Desa Tetebatu Selatan merupakan salah satu desa yang berada di kawasan Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur yang memiliki banyak mata air karena berada di bawah kaki Gunung Rinjani. Kebutuhan akan air bersih akan terus meningkat seiring berjalannya waktu, sehingga perlu dilakukan upaya konservasi untuk mempertahankan ketersediaan air secara berkelanjutan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menjaga kelestarian lingkungan serta mempertahankan ketersediaan sumber air bersih. Menanam bibit pohon sebagai langkah konservasi lingkungan yang ada di desa Tetebatu Selatan, Kecamatan Sikur, Lombok Timur. Metode pengabdian ini terdiri dari survey lokasi, pendataan dan demonstrasi. Survei dilakukan ke setiap lokasi mata air yang ada di Desa Tetebatu Selatan yang digunakan oleh warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kedua, pendataan nama dan lokasi mata air serta untuk apa pemanfaatan air oleh warga. Ketiga, demonstrasi dengan melakukan penanaman 1000 bibit pohon untuk menjaga keberadaan mata air yang ada. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa jumlah mata air yang ada di Desa Tetebatu Selatan sebanyak 4 mata air. Lokasi terbanyak yang memiliki mata air adalah kewilayahan Lendang Penyonggok. sumber daya air. Kegiatan penghijauan berjalan dengan lancar. Antusiasme masyarakat yang ikut dalam kegiatan tersebut sangat tinggi dan meningkatkan kesadaran lingkungan masyarakat untuk menjaga ketersediaan air bersih dan kelestarian lingkungan sekitar.
Unduhan
Referensi
Buwono, N. R., Muda, G. O., & Arsad, S. (2017). Pengelolaan Mata Air Sumberawan Berbasis Masyarakat di Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan, 9(1), 25–36. https://doi.org/DOI: http://dx.doi.org/10.20473/jipk.v9i1.7627
Haryanto, R., Sudirja, R., Saribun, D. S., & Herdiansyah, G. (2017). Gerakan Penghijauan DAS Citarum Hulu di Desa Cikoneng Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Dharmakarya, 6(2). https://doi.org/DOI : https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v6i2.14858
Husain, P., Al-Idrus, A., & Ihsan, M. S. (2020). The Ecosystem Services Of Mangroves For Sustainable Coastal Area And Marine Fauna in Lombok, Indonesia: A review. Jurnal Inovasi Pendidikan Dan Sains, 1(1), 1–7.
Jupri, A., Khofifah, B. U., Laili, J., Soleha, E. M., Rozi, T., & Husain, P. (2022). Perancangan Branding Desa Tetebatu Selatan Melalui Media Visual. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 5(3), 248–251.
Kemenparekraf. (2022). Desa Wisata Tetebatu Selatan, Kec. Sikur, Kab. Lombok Timur. https://jadesta.kemenparekraf.go.id/desa/tetebatu_selatan
Lubis, M. R., Kaskoyo, H., Yuwono, S. B., & Wulandari, C. (2018). Kearifan Lokal Dalam Pengelolaan Mata Air Di Desa Sungai Langka, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung Local Wisdom of Springs Management in Sungai Langka Village, Gedong Tataan District, Pesawaran Regency, Lampung Province. Jurnal Hutan Tropis, 6(1), 90.
Maharani, T. (2022). Update 27 Januari: Bertambah 8.077, Kini Ada 4.309.270 Kasus Covid-19 di Indonesia. Diakses Januari 2022 Pada Https://Nasional.Kompas.Com/Read/2022/01/27/17511651/Update-27-Januari-Bertambah-8077-Kini-Ada-4309270-Kasus-Covid-19-Di.
Pemerintah, Desa, Tetebatu, S. (2021). PROFIL DESA UPDATE TAHUN 2021. Lombok Timur (ID): Humas Desa Tetabtu Selatan.
Raka, I. D. N., Wiswasta, I. G. N. A., & Budiasa, I. M. (2011). Pelestarian Tanaman Bambu sebagai Upaya Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah di Daerah Sekitar Mata Air pada Lahan Marginal Di Bali Timur. Agrimeta: Jurnal Pertanian Berbasis Keseimbangan Ekosistem, 1(1), 1–11. https://doi.org/https://web.archive.org/web/20180413191807id
Sallata, M. K. (2015). Konservasi dan pengelolaan sumber daya air berdasarkan keberadaannya sebagai sumber daya alam. Buletin Eboni, 12(1), 75–86. https://doi.org/DOI: https://doi.org/10.20886/buleboni.5056
Sulistyorini, I. S., Edwin, M., & Arung, A. S. (2016). Analisis kualitas air pada sumber mata air di kecamatan Karangan dan Kaliorang kabupaten Kutai Timur. Jurnal Hutan Tropis, 4(1), 64–76. https://doi.org/DOI: http://dx.doi.org/10.20527/jht.v4i1.2883
Wahyunah, W., Krisdianto, K., Kadarsah, A., & Rahmani, D. R. (2016). Variasi Kanopi dan Porositas Pohon di Ruang Hijau Pribadi Permukiman Baru Kelurahan Loktabat Utara Kota Banjarbaru Canopy and Porosity Variation On The Trees In The Private Green Space In Loktabat Utara Banjarbaru. Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan), 2(2). https://doi.org/DOI: http://dx.doi.org/10.20527/jukung.v2i2.2312
Wardani, N. R., & Putra, D. F. (2020). Pemberdayaan masyarakat melalui penghijauan untuk konservasi sumber air banyuning Kota Batu. Jurnal Abdimas Berdaya: Jurnal Pembelajaran, Pemberdayaan. https://doi.org/DOI: https://doi.org/10.30736/jab.v3i01.38
Yuliantoro, D., & Frianto, D. (2019). Analisis Vegetasi Tumbuhan di Sekitar Mata Air Pada Dataran Tinggi dan Rendah Sebagai Upaya Konservasi Mata Air di Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Dinamika Lingkungan Indonesia, 6(1), 1.