PENGEMBANGAN POTENSI WISATA GENTAN MELALUI PENULISAN SEJARAH LOKAL

Penulis

  • Umi Yuliati Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret
  • Fatahillah Irsyaf Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret
  • Fajar Maulana Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret
  • Intan Dian Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret
  • Isabel Agve Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret
  • Jovina Putri Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret
  • Khoirroh Amalia Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret
  • Kinanti Putri Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret
  • Lorient Marccelita Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret
  • Rizka Adinda Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret
  • Zakiyatun Nur Program Studi Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret

DOI:

https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v10i4.1136

Kata Kunci:

geowisata, cerita rakyat, Desa Gentan

Abstrak

Desa Gentan menjadi desa wisata yang dikenal dengan nama Gentan Geopark Village. Pesona wisata yang dimiliki Desa Gentan meliputi potensi alam, budaya, sejarah, dan kuliner menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Gentan Geopark Village mulai dikembangkan pada tahun 2019 dengan mengangkat konsep desa wisata alam yang berasal dari warisan alam yang terbentuk jutaan tahun lalu. Dalam satu tujuan desa wisata Gentan Geopark Village terdapat lima destinasi wisata yang secara langsung dapat dikunjungi, yaitu Platar Ombo, Gunung Sepikul Segendong, Wisata Batu Seribu, Sendang Lele, dan Embung Pacinan. Desa Gentan juga memiliki warisan budaya berupa cerita rakyat berbentuk mitos dan legenda yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan minat wisatawan.Pengabdian ini bertujuan untuk mengenalkan geowisata di Desa Gentan yang di dalamnya memuat cerita rakyat yang belum banyak orang ketahui untuk menambah wawasan budaya dan sejarah. Aspek folklore ini dapat dijadikan ajang promosi wisata dengan menceritakan kisah-kisah menarik terdahulu. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini berupa observasi, diskusi, dan wawancara. Diawali dengan melakukan observasi untuk melihat kondisi sekitar destinasi wisata di Desa Gentan dilanjutkan diskusi bersama perangkat desa dan beberapa warga sekitar untuk membahas masalah apa yang sedang terjadi di destinasi wisata Desa Gentan dan solusinya.Metode terakhir adalah wawancara dengan sesepuh desa untuk menggali cerita rakyat yang berkembang di kawasan geowisata Desa Gentan yang akan dituangkan ke dalam video profil wisata Desa Gentan dan Buku Saku Gentan Geopark Village. Selain itu, kegiatan pengabdian juga berupa pengoptimalisasian akun instagram dari Gentan Geopark Village agar Desa Gentan mampu memanfaatkan media masa untuk menarik wisatawan.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Amanat, T. (2019). Strategi Pengembangan Destinasi Wisata Berbasis Folklor (Ziarah Mitos: Lahan Baru Pariwisata Indonesia. Jurnal Pariwisata Terapan, 3(1).

Arcana, K. T. P., Pranatayana, I. B. G., Suprapto, N. A., Sutiarso, M. A., Semara, I. M. T., Candrawati, N. L. P. A., & Suri, M. (2021). Tata Kelola Desa Wisata Melalui Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kearifan Lokal Di Desa Tihingan Kabupaten Klungklung. Jurnal Abdi Masyarakat, 01(1), 36-45. https://dx.doi.org/10.22334/jam.v1i1.

Aryani, I. D., & Murtiariyati, D. (2022). Instagram Sebagai Media Promosi Dalam Meningkatkan Jumlah Penjualan Pada A.D.A Souvenir Project. Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis Indonesia STIE Widya Wiwaha, 2(2), 469.

Fitriana, R. (2020). Pelatihan Manajemen Pengelolaan Homestay di Desa Wisata Cikolelet, Serang, Banten. Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(1), 8–12. https://doi.org/10.30656/jpmwp.v4i1.2059.

Hadiwijoyo, S. S. (2012). Perencanaan Pariwisata Perdesaan Berbasis Masyarakat. Graha Ilmu : Yogyakarta.

Hastanto, M. R. (2016). Potensi Wisata Budaya Di Kampung Bandar Sebagai Ikon Wisata Kota Pekanbaru. JOM FISIP, 3(2).

Marpaung, H. (2000). Pengetahuan Kepariwisataan. Bandung : Alfabeta.

Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009, Tentang Pariwisata.

Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 5 pasal 1 Tahun 1992, Tentang Cagar Budaya.

Setiawan, R. I. (2016). Pengembangan Sumber Daya Manusia di Bidang Pariwisata: Perspektif Potensi Wisata Daerah Berkembang. Jurnal Penelitian Manajemen Terapan (PENATARAN), 1(1).

Sudibyo, B. (2018). Wisata Desa dan Desa Wisata. Jurnal Bappeda Litbang, 1(1). https://media.neliti.com/media/publications/333746-wisata-desa-dan-desa-wisata-49e7fcf1.pdf.

Wahyuningsih, R., & Pradana, G. W. (2021). Pemberdayaan Masyarakat Desa Hendrosari Melalui Pengembangan Desa Wisata Lontar Sewu. Jurnal Publika, 9(2), 323-334.

Yuliati, U., Istiqomah, S., Sugiarti, R., Hastuti, T. K., & Wijayanto, N. (2020). Buku Saku Wisata Gentan Geopark Village. Surakarta: Karya Jaya Sentosa.

Yuliati, U., Istiqomah, S., Sugiarti, R., Hastuti, T. K., & Wijayanto, N. (2022). Preparation Of Human Resources In The Development Of The “Gentan Geopark Villageâ€, Bulu, Sukoharjo. Jurnal Abdimas Galuh, 4(1).

Yuliati, U., Sugiarti, R., Hastuti, T. K., & Istiqomah, S. (2020). Pengembangan Geowisata Berbasis Folklore di Desa Gentan Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo. Dalam Prosiding PKM-CSR, Vol. 3.

Unduhan

Diterbitkan

2023-11-14

Cara Mengutip

Yuliati, U. ., Irsyaf, F. ., Maulana, F. ., Dian, I. ., Agve, I. ., Putri, J. ., … Nur, Z. . (2023). PENGEMBANGAN POTENSI WISATA GENTAN MELALUI PENULISAN SEJARAH LOKAL. Jurnal Abdi Insani, 10(4), 2165–2177. https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v10i4.1136

Terbitan

Bagian

section editor

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama