KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN DALAM PROGRAM KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN IV
DOI:
https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v10i4.1126Kata Kunci:
kampus pengajar, pembimbing lapangan, dosen, perguruan tinggiAbstrak
Pembangunan Indonesia tidak lepas dari Pembangunan masyarakatnya. Masyarakat perlu mendapatkan pelayanan dari pihak lain dengan tujuan agar mereka dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. Sesuai Tridarma seorang dosen sebagai pendidik di Perguruan Tinggi, salah satu tugasnya adalah mengabdi kepada masyarakat. Program Kampus Mengajar (KM) adalah program yang dikeluarkan pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada seluruh mahasiswa untuk dapat belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kampus mereka masing-masing. Tujuan pengabdian dari dosen pembimbing lapangan (DPL) dalam Kampus Mengajar ini adalah untuk membantu para mahasiswa mulai dari awal sampai berakhirnya penugasan mahasiswa dalam di sekolah dimana para Mahasiswa ditempatkan oleh panitia pusat pelaksana program Kampus Mengajar. Seorang DPL mendapatkan penugasan dari kementerian Pendidikan, kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Para DPL tentunya bertanggung jawab untuk membimbing para Mahasiswa dalam setiap program-program yang akan Mahasiswa laksakanan di sekolah sasaran sehingga tujuan program kampus mengajar yang salah satunya adalah meningkatkan literasi dan numerasi pada sekolah sasaran terwujud. Layanan pengadbian ini menggunakan metode pembimbingan kepada para Mahasiswa yang ditempatkan di sekolah sasaran program. Bentuk layanan lainnya adalah DPL berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mendukung kelancaran tugas-tugas par amahasiswa. Dari hasil pelaksanaan PkM, layanan pembimbingan DPL memberikan beberapa manfaat bagi karir dosen sehubungan dengan tugas tridharma mereka. Penulis mengelompokkan manfaat tersebut ke dalam tiga kategori umum yaitu manfaat dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Menurut para dosen pembimbing lapangan, program kampus mengajar memberikan manfaat yang signifikan yaitu peningkatan hard skill dan soft skill para mahasiswa. Dari sisi bidang hardskill, para mahasiswa dapat langsung mengimplementasikan ilmu yang mereka sedang pelajari di kampus di dunia kerja. Di bidang softskill, para mahasiswa mendapatkan ilmu cara menyelesaikan masalah, bekerjasama, dan bertanggungjawab terhadap pekerjaan yang mereka lakukan di dunia kerja yang sesungguhnya. Penulis menarik kesimpulan bahwa ada banyak manfaat yang didapatkan oleh para dosen pembimbing lapangan (DPL) dalam keikutsertaan mereka dalam program Kampus Mengajar. Manfaat yang paling dirasakan para DPL adalah kegiatan ini menunjang tugas mereka dalam pemenuhan tugas tridarma perguruan tunggi khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat.
Unduhan
Referensi
Agaoglu, O., & Demir, M. (2020). The integration of 21st century skills into education: an evaluation based on an activity example. Journal of Gifted Education and Creativity, 7(3), 105–114.
Aminah, A., Hairida, H., & Hartoyo, A. (2022). Penguatan Pendidikan Karakter Peserta Didik melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 6(5), 8349-8358.
Artamevia, N. I., & Nandiyanto, A. B. D. (2021). Pioneering Teaching Campus Activities at Elementary School in Balerante, Palimanan, Cirebon, West Java, Indonesia. Indonesian Journal of Multidiciplinary Research, 1(1), 117-120.
Asrul, M. S., Ananda, R., & Rosnita, M. A. (2014). Evaluasi pembelajaran. Citapustaka Media.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI. (2020). Panduan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI.
Kebudayaan, K. P. D. (2020). Kampus Mengajar Perintis. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kemendikbud. (2021). Buku Saku Utama Mahasiswa Program Kampus Mengajar 2021. Jakarta: Kemendikbud.
Merdeka, M. B. K. (2020). Buku Panduan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Nurhasanah, A. D., & Nopianti, H. (2021). Peran mahasiswa program kampus mengajar dalam meningkatkan kompetensi SDN 48 Bengkulu Tengah. In SNPKM: Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat (Vol. 3, pp. 166-173).
Suhartoyo, E., Wailissa, S. A., Jalarwati, S., Samsia, S., Wati, S., Qomariah, N., Dayanti, E., Maulani, I., Mukhlish, I., Rizki Azhari, M. H., Muhammad Isa, H., & Maulana Amin, I. (2020). Pembelajaran Kontekstual Dalam Mewujudkan Merdeka Belajar. Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M), 1(3), 161. https://doi.org/10.33474/jp2m.v1i3.6588.
Tambunsaribu, G. (2022). Pelatihan Pelafalan Dan Kosakata Bahasa Inggris Untuk Siswa Sekolah Dasar Islam Nurul Huda Cipayung Jakarta Timur. Jurnal Abdi Insani, 9(1), 78-91.
Tambunsaribu, G. (2023). PERMASALAHAN DAN SOLUSI YANG DILAKUKAN MAHASISWA PESERTA PROGRAM KAMPUS MENGAJAR. Jurnal Abdi Insani, 10(2), 1124-1136. https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v10i2.966.
Tupan, J., Lalopua, V. M., Latekay, V. V., Malaihollo, R., & Gai, T. A. (2023). EDUKASI PEMANFAATAN LIMBAH HASIL PERIKANAN PADA KELOMPOK PKK DI NEGERI PASSO KECAMATAN BAGUALA, KOTA AMBON. Jurnal Abdi Insani, 10(3), 1183-1192.
UUD 1945. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Widiyono, A., Irfana, S., & Firdausia, K. (2021). Implementasi merdeka belajar melalui kampus mengajar perintis di sekolah dasar. Metodik Didaktik: Jurnal Pendidikan Ke-Sd-An, 16(2).
Zain, K. R., Sepvianti, W., Rahman, A., Widyaswara, G., & Tirtana, A. (2023). Inisiasi Pengembangan Desa Siaga Donor Darah Melalui Program Pemeriksaan Dan Pendataan Golongan Darah Warga Dusun Kaliadem, Sleman, Yogyakarta. Jurnal Abdi Insani, 10(3), 1193–1202.