WORKSHOP ECO-PRINT DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KAWASAN WISATA HUTAN MERANTI

Penulis

  • Nadia Almira Jordan Program Studi Arsitektur, Institut Teknologi Kalimantan
  • Sasferi Yendra Program Studi Desain Komunikasi Visual, Institut Teknologi Kalimantan

DOI:

https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v10i3.1047

Kata Kunci:

ecotourism, kampung wisata, hutan wisata, pemberdayaan masyarakat, wisata alam

Abstrak

Wisata berbasis lingkungan merupakan konsep yang dikembangkan untuk pengelolaan wisata alam seperti Kawasan Wisata Hutan Meranti. Potensi wisata yang dikelola oleh masyarakat tersebut berupa hutan pohon meranti dengan atraksi seperti camping ground. Walaupun telah menjadi tujuan wisata yang dikenal oleh masyarakat Balikpapan, lokasi belum memenuhi unsur komponen wisata, contohnya elemen pelengkap dan souvenir. Rencana pengembangan kawasan juga belum tersedia, sehingga pengelola belum dapat mempromosikan kawasan kepada investor untuk pengembangan kawasan. Kegiatan pengabdian masyarakat bertujuan untuk mengembangkan kawasan melalui pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kebutuhan wisata. Secara khusus, program yang direncanakan bertujuan memberikan pemahaman dan keterampilan pembuatan souvenir untuk mendorong kewirausahaan masyarakat. Sasaran kegiatan adalah warga sekitar lokasi, Km 15 RT 27, Kelurahan Karang Joang, Kota Balikpapan. Kegiatan ini menggunakan metode penyuluhan dan simulasi, dengan observasi awal potensi kawasan. Pelaksana melakukan penyuluhan, lalu diikuti dengan praktik langsung oleh masyarakat dan tanya jawab. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pembuatan dan pemasangan papan penanda di lokasi wisata, peningkatan pengetahuan dan keterampilan warga dalam pembuatan souvenir, dan tersedianya masterplan kawasan. Program pertama menghasilkan papan penanda yang terpasang di dalam lokasi wisata, dengan pertimbangan mitra. Hasil dari program kedua adalah produk ecoprint yang dibuat oleh ibu-ibu peserta secara aktif dan evaluasi testimoni kegiatan. Produk ketiga adalah album gambar masterplan kawasan yang dihasilkan melalui forum diskusi dan simulasi rancangan menggunakan virtual reality. Seluruh hasil didapatkan melalui proses observasi kajian sumber daya alam dan manusia di kawasan.Pemberdayaan masyarakat dilakukan untuk memberikan ilmu dan untuk meningkatkan keberdayaan, sehingga masyarakat dapat berperan aktif sebagai subyek pembangunan kawasan wisata.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Alit, I. K. (2005). Pemberdayaan Masyarakat dalam Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh di Provinsi Bali. Jurnal Pemukiman Natah, 3(1), 34–43.

Integratika, P. C. (2019). BUKU 2 Master Plan Smart City. Balikpapan: Dinas Komunikasi dan Informatika

Hennink, M. M. (2013). Focus Group Discussions; Understanding Qualitative Research. Oxford University Press.

Jiménez-Medina, P., Artal-Tur, A., & Sánchez-Casado, N. (2021). Tourism Business, Place Identity, Sustainable Development, and Urban Resilience: A Focus on the Sociocultural Dimension. International Regional Science Review, 44(1), 170–199. https://doi.org/10.1177/0160017620925130

Jordan, N. A., & Amalia, D. N. (2022). Implementation of the demonstration method to improve understanding of using online learning media penggunaan media pembelajaran daring. Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang, 7(2), 281–294.

Mohamad, F., Sutra, D. C., & Kusnawati, E. (2012). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Dukuh Mrican Sleman Yogyakarta. Jurnal Health & Sport, 5(3), 695–706.

Morrisan, M. A. (2012). Metode Penelitian Survei. Kencana.

Mussadad, A. A., Rahayu, O. Y., Pratama, E., Supraptiningsih, & Wahyuni, E. (2019). Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan Di Indonesia. Dinamika Administrasi: Jurnal Ilmu Administrasi Dan Manajemen, 2(1), 73–93.

Mutiani, M., Supriatna, N., Abbas, E. W., Wiyanarti, E., & Jumriani, J. (2022). Kampung Hijau: Bonding and Bridging Social Capital in Developing Sustainable Local Tourism. Komunitas, 14(2), 218–224. https://doi.org/10.15294/komunitas.v14i2.31166

Noor, M. (2011). Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Ilmiah CIVIS, 1(2), 88. https://doi.org/10.2307/257670.Poerwanto.

O.Nyumba, T., Wilson, K., Derrick, C. J., & Mukherjee, N. (2018). The use of focus group discussion methodology: Insights from two decades of application in conservation. Methods in Ecology and Evolution, 9(1), 20–32. https://doi.org/10.1111/2041-210X.12860

Putri Utami, N., & Kahdar, K. (2022). Adaptasi Desain Perhiasan Tradisional Suku Sasak dalam Perhiasan Mutiara Bergaya Kontemporer. Jurnal Sosial Sains, 2(2), 295–312. https://doi.org/10.59188/jurnalsosains.v2i2.347

Razaq Azhima, F., & Budiman, A. (2021). Desain Karakter Adaptasi Gijinka Yang Mengangkat Hewan Endemik Samarinda Gijinka Adaptation Character Design That Raises Endemic Animals of Samarinda. Art & Design, 8(6), 2122–2177.

Rice, L. (2008). Urban design Toolkit. In Urban Design International (Vol. 49, Issue 2). http://eprints.uwe.ac.uk/12781/

Rikawati, K., & Sitinjak, D. (2020). Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa dengan Penggunaan Metode Ceramah Interaktif. Journal of Educational Chemistry (JEC), 2(2), 40. https://doi.org/10.21580/jec.2020.2.2.6059

Shafiee, S., Rajabzadeh Ghatari, A., Hasanzadeh, A., & Jahanyan, S. (2019). Developing a model for sustainable smart tourism destinations: A systematic review. Tourism Management Perspectives, 31(June), 287–300. https://doi.org/10.1016/j.tmp.2019.06.002

Sulaeman, A. A. (2018). The Implementation of Simulation Method in Training Program for Improving Biologi Teacher Skills in Using Local Environment as Learning Resources. Journal of Science Education Research, 2(1), 1–8. https://doi.org/10.21831/jser.v2i1.19259

Sunarta, N., & Arida, N. S. (2017). Pariwisata Berkelanjutan. Cakra Press.

Unduhan

Diterbitkan

2023-09-13

Cara Mengutip

Jordan, N. A., & Yendra, S. (2023). WORKSHOP ECO-PRINT DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KAWASAN WISATA HUTAN MERANTI . Jurnal Abdi Insani, 10(3), 1745–1754. https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v10i3.1047

Terbitan

Bagian

section editor

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama