PENDAMPINGAN PERENCANAAN MASTERPLAN KAWASAN PONDOK PESANTREN BAIRUHA DENGAN PENDEKATAN PARTISIPATIF

Authors

  • Nadia Almira Jordan Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Kalimantan
  • Megan Afkasiga Ririhena Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Kalimantan
  • Achmad Fatur Rahman Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Kalimantan
  • Judith Aurellia Hermawan Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Kalimantan
  • Nurhikma Nabila Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Kalimantan
  • Erdika Wahyudi Program Studi Perencanaan Wilayah Kota Institut Teknologi Kalimantan
  • Nezar Abdallah Program Studi Perencanaan Wilayah Kota Institut Teknologi Kalimantan
  • Meliana Trifena Program Studi Perencanaan Wilayah Kota Institut Teknologi Kalimantan
  • Salma Aulidha Umar Program Studi Perencanaan Wilayah Kota Institut Teknologi Kalimantan

DOI:

https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v12i3.2198

Keywords:

masterplan, perancangan, pondok pesantren, wisata edukasi, wisata religi

Abstract

Pondok Pesantren Bairuha di Balikpapan memiliki lahan seluas 3,4 hektar dengan fasilitas seperti kelas, asrama, lapangan, dan masjid yang menampung 500 santri. Peningkatan jumlah santri menyebabkan keterbatasan fasilitas, termasuk kurangnya ruang terbuka hijau. Pengelola pondok pesantren mengevaluasi masterplan pengembangan secara berkala untuk memenuhi kebutuhan yang terus berkembang dengan acuan capaian yang masih berjalan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berupaya melakukan pendampingan penyusunan masterplan pondok pesantren untuk dokumen acuan pembangunan di masa yang akan datang. Metode kegiatan mencakup diskusi kebutuhan, analisis tapak, dan penyusunan masterplan untuk visualisasi data. Tujuannya mengidentifikasi prioritas, potensi, dan masalah tapak. Dalam rencana pembangunan taman, pemilihan elemen lanskap digunakan sebagai metodologi untuk menentukan jenis tanaman yang akan ditanam, dilanjutkan dengan praktik langsung pembangunan. Pondok pesantren berperan sebagai mitra kegiatan dengan memberikan kontribusi in kind, termasuk dalam penentuan prioritas fasilitas yang akan dibangun. Selain itu, pondok pesantren juga bertindak sebagai pengawas dalam keseluruhan proses kegiatan. Hal ini memastikan bahwa pembangunan taman sesuai dengan kebutuhan dan visi pesantren. Dengan demikian, kolaborasi ini mendukung terciptanya lingkungan yang lebih baik dan fungsional bagi santri dan pengguna lainnya. Pendampingan penyusunan masterplan Pondok Pesantren Bairuha bertujuan mengatasi keterbatasan fasilitas akibat peningkatan santri dengan mengidentifikasi prioritas pengembangan lingkungan yang fungsional dan berkelanjutan. Sehingga kegiatan ini dapat meningkatkan potensi Pondok Pesantren sebagai wisata edukasi religi melalui masterplan, taman, dan buku panduan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Fauzi, M., Andriani, H., & Syarnubi, S. (2023). Budaya belajar santri berprestasi di pondok pesantren. International Education Conference (IEC) FITK, 1(1), 140–147.

Imansari, N., & Khadiyanta, P. (2015). Penyediaan hutan kota dan taman kota sebagai ruang terbuka hijau (RTH) publik menurut preferensi masyarakat di kawasan pusat Kota Tangerang. Jurnal Ruang, 1(3), 101–110.

Karimah, U. (2018). Pondok pesantren dan pendidikan. MISYKAT: Jurnal Ilmu-ilmu Al-Quran Hadits Syari'ah dan Tarbiyah, 3(1), 137–154.

Kariyanto, H. (2019). Peran pondok pesantren dalam masyarakat modern. Jurnal Pendidikan Edukasi Multikultura, 1(1).

Kautsary, J., Puspitasari, A. Y., Rochim, A., & Miranti, A. (2022). Proses perencanaan masterplan desa wisata hijau berbasis kearifan lokal di Desa Gondang Kecamatan Limbangan. Pondasi, 27(1), 129–142.

Njatrijani, R. (2018). Kearifan lokal dalam perspektif budaya Kota Semarang. Gema Keadilan Edisi Jurnal, 5(17), 16–31.

Prihasta, A. K., & Suswanta, S. (2020). Pengembangan desa wisata berbasis pemberdayaan masyarakat Desa Wisata Kaki Langit Padukuhan Mangunan. Jurnal Master Pariwisata (JUMPA), 7(1), 221. https://doi.org/10.24843/jumpa.2020.v07.i01.p10

Putri Utami, N., & Kahdar, K. (2022). Adaptasi desain perhiasan tradisional Suku Sasak dalam perhiasan mutiara bergaya kontemporer. Jurnal Sosial Sains, 2(2), 295–312. https://doi.org/10.59188/jurnalsosains.v2i2.347

Rahmawati, U. (2016). Pengembangan kecerdasan spiritual santri: Studi terhadap kegiatan keagamaan di Rumah Tahfizqu Deresan Putri Yogyakarta. Jurnal Penelitian, 10(1), 97–124.

Ridlo, N. M. (2021). Tafsir komprehensif karya Clifford Geertz: Abangan, santri, dan priyayi dalam masyarakat Jawa. HUMANISTIKA: Jurnal Keislaman, 7(2), 220–241. https://doi.org/10.55210/humanistika.v7i2.625

Soler-Gallart, M. (2023). Pedagogy of the oppressed: 50th anniversary edition. International Review of Education, 69(1–2), 249–251. https://doi.org/10.1007/s11159-023-09992-y

Tolib, A. (2015). Pendidikan di pondok pesantren modern. Risâlah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, 2(1), 60–66.

Wibowo, A., & Ritonga, M. (2018). Kebutuhan pengembangan standar nasional Indonesia fasilitas taman kota. Jurnal Standardisasi, 18(3), 161.

Zaki, M., & Yudistira, A. (2022). Perencanaan master plan kawasan agrowisata Pesantren Wihdatul Ulum di Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa. Nemui Nyimah: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 2(1), 2022.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan. (2017).

Published

2025-03-23

How to Cite

Jordan, N. A., Ririhena, M. A., Rahman, A. F., Hermawan, J. A., Nabila, N., Wahyudi, E., … Umar, S. A. (2025). PENDAMPINGAN PERENCANAAN MASTERPLAN KAWASAN PONDOK PESANTREN BAIRUHA DENGAN PENDEKATAN PARTISIPATIF. Jurnal Abdi Insani, 12(3), 1220–1230. https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v12i3.2198

Issue

Section

section editor