APLIKASI COMBINE HARVESTER DI KELOMPAK TANI DESA GEGELANG KECAMATAN LINGSAR KABUPATEN LOMBOK BARAT
DOI:
https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v12i6.2511Keywords:
Gegelang village, wet rice, dry rice, Combine harvesterAbstract
Sentra penghasil padi di Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah Desa Gegelang, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat. Prestasi produktivitas padi di Lombok Barat sebagaimana dihasilkan oleh petani Desa Gegelang dalam satu satuan hektarnya bisa mencapai 10, 56 ton/hektar gabah basah, atau setara dengan 8,6 ton/hektar kondisi gabah kering giling. Sementara dengan hasil tersebut Lombok Barat dimungkinkan bisa meningkatkan produksi lebih dari capaian yang ada saat ini, jika melakukan mekanisasi pertanian. Kendala yang dihadapi sekarang para petani di daerah tersebut, memanen padi masih dengan cara manual, mengandalkan tenaga para buruh tani. Prosentase gabah yang terbuang tinggi. Saat pemotongan menggunakan sabit, sering kali bulir padi rontok dan jatuh ke tanah, apalagi jika padi sudah terlalu matang. Gabah juga tersisa di lahan. Potongan yang terlalu tinggi menyebabkan banyak bulir tertinggal di batang bawah. Gabah juga mengalami kerusakan fisik/bulir patah atau pecah, yang disebabkan oleh gesekan dan tekanan saat pengangkutan manual. Untuk mengatasi kondisi tersebut dilakukan penyuluhan dan penggunaan combine harvester (mesin panen padi multifungsi) di kelompok tani Desa Gegelang. Hasil dari kegiatan tersebut sangat berdampak pada kualitas dan kuantitas produksi gabah yang dihasilkan. Dengan menggunakan combine harvester jumlah tenaga kerja yang digunakan lebih sedikit sekitar 3 orang, dibandingkan dengan manual memerlukan tenaga kerja 20 orang. Kecepatan panen lebih cepat, 10 hektar/hari, dengan manual hanya 1.5 hektar/hari. Kesimpulannya penggunaan combine harvester lebih menguntungkan ditinjau dari penggunaan tenaga kerja, biaya operasional dan kualitas gabah lebih baik.
Downloads
References
Abubakar, A. A. (2019). Analisis Perbandingan Pendapatan Petani Padi Sawah Menggunakan Mesin Combine Harvester Dengan Cara Tradisional di Gampong Blang Murah Dua Pidie Jaya. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 10(1), 63-77.
Bakari, Y. (2019). Analisis Karakeristik Biaya Dan Pendapatan Usahatani Padi Sawah. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 15(3), 265. https://doi.org/10.20956/jsep.v15i3.7288.
Ibrahim, R., Halid, A., & Boekoesoe, Y. (2021). Analisis Biaya dan Pendapatan Usahatani Padi Sawah Non Irigasi Teknis di Kelurahan Tenilo Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo. AGRINESIA: Jurnal Ilmiah Agribisnis, 5(3), 40. https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/AGR/article/view/12275/3564
Janah, F., & Arida, A. (2022). Dampak Penggunaan Combine Harvester terhadap Penyerapan Tenaga Kerja dan Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 7(2), 197–209. www.jim.unsyiah.ac.id/JFP
Januarti, I., Junaidi, Y., & Rosana, E. (2018). The Impact of Using Combine Harvester Technology on Social Economic Conditions of Swamp Rice Farmers and Harvest Workers in South Sumatera. Jurnal Manajemen Dan Agribisnis, 3. https://doi.org/10.17358/jma.15.3.299
Langit, A. A. I. D. S., & Ayuningsari, A. A. K. (2019). Pengaruh Luas Lahan, Tenaga Kerja, dan Modal terhadap Produksi Usaha Tani Jeruk. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana, 8(8), 1760–1761.
Laoli, Y., Fadhilah, D., & Supaino. (2023). Cost Production Calculation of Farmer on Rice Farming in Batubara Regency. Cross-Border, 6(2), 932–949.
Pangaribuan, S., Umar, S., Suprapto, A., & Harmanto. (2019). Uji Coba Mesin Panen Padi (Harvester Combine Machine) Di Lahan Pasang Surut. Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian, 7, 103-109. Malang, April 4.
Pinem, L. J. (2021). Pengaruh Karakteristik Terhadap Pendapatan Petani Kelapa Sawit. Agriprimatech, 5(1), 1–8. https://doi.org/10.34012/agriprimatech.v5i1.2072
Risna, R. (2022). Analisis Biaya Mesin Combine Harvester pada Usahatani Padi di Desa Mattirowalie Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Baru. JURNAL AGRI-TEK : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Eksakta, 23(2), 27–31. https://doi.org/10.33319/agtek.v23i2.122
Rokhani, H. (2018). Gerakan Nasional Penurunan Susut Pascapanen: Suatu Upaya Menanggulangi Krisis Pangan. Agrimedia, 12, 23-24.
Sumarlan, S., Achmad, H. & Hariyanto. (2017). Analisis Keberlanjutan Pemanfaatan Mesin Panen Padi (Combine Harvester) di Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Jurusan Keteknikan Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya. Malang.
Sulistiadi, A. (2020). Studi Perbandingan Perontokan Padi Secara Iles, Banting, Dan Power Thresher Dengan Tenaga Penggerak 5 HP [Skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Sutrisno, B., & Wibowo, S. (2019). Perbandingan Efisiensi Panen Padi Menggunakan Combine Harvester dan Manual. Jurnal Teknologi Pertanian, 14(2), 123-130.
Suyatno, A., Imelda, I., & Komariyati, K. (2018). Pengaruh Penggunaan Traktor Terhadap Pendapatan dan Penggunaan Tenaga Kerja pada Usahatani Padi di Kabupaten Sambas. AGRARIS: Journal of Agribusiness and Rural Development Research, 4(2). https://doi.org/10.18196/agr.4264
Yusun, M., Fariadi, H., Andriani, E., Agribisnis, P. S., Pertanian, F., & Bengkulu, U. D. (2024). Komparasi Biaya Panen Padi Sawah Antara Petani Mengadopsi dan Tidak Mengadopsi Teknologi Harvester Combine Machine di Desa Padang Siring Kecamatan Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan. Jurnal Ilmu Tanaman, Sains Dan Teknologi Pertanian, 1(3), 29–39. https://doi.org/https://doi.org/10.62951/mikroba.v1i3.151