UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBUDIDAYA TERKAIT PENGELOLAAN KESEHATAN IKAN YANG DIBUDIDAYAKAN DALAM KERAMBA JARING APUNG DI KOTA BONTANG
DOI:
https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v12i2.2304Keywords:
Keramba jaring apung, kesehatan ikan, Kota Bontang, pembudidaya ikanAbstract
Budidaya ikan dalam keramba jaring apung (KJA) mulai berkembang di pesisir Kota Bontang Provinsi Kalimantan Timur. Sistem budidaya dalam KJA sangat dipengaruhi oleh kondisi perairan di sekitarnya, sehingga kematian ikan bisa terjadi akibat adanya fluktuasi lingkungan. Pengelolaan kesehatan ikan dalam wadah budidaya perlu dilakukan untuk menurunkan tingkat kematian ikan dan pada akhirnya mampu meningkatkan produksinya. Kapasitas pembudidaya dalam mengelola kesehatan ikan sangat dipengaruhi tingkat pemahamannya terhadap kesehatan ikan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pembudidaya dalam mengelola kesehatan ikan yang dipelihara dalam KJA Kota Bontang melalui pelatihan penanggulangan dan pengendalian hama dan penyakit pada ikan. Kegiatan pelatihan pengendalian hama dan penyakit ikan ini dilaksanakan selama dua hari di lokasi KJA di Kelurahan Tanjung Limau, Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang. Peserta pelatihan terdiri dari pembudidaya ikan kakap dan kerapu dalam KJA sebanyak 20 orang. Metode yang digunakan terdiri dari ceramah, diskusi serta praktik isolasi bakteri dan parasit dari ikan yang sakit bersama para pembudidaya. Evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta pelatihan terhadap materi yang disampaikan dalam bentuk tes tertulis yang diberikan sebelum dan sesudah penyampaian materi. Hasil diskusi dan pengamatan di lokasi budidaya ikan dalam KJA, pengelolaan kesehatan ikan belum dilakukan secara baik. Materi yang disampaikan terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan ikan, identifikasi ikan yang sehat dan sakit, upaya pencegahan dan pengobatan ikan yang sakit, direspon dengan baik oleh pembudidaya. Berdasarkan hal ini maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan mampu meningkatkan pemahaman para pembudidaya tentang metode pengelolaan kesehatan ikan yang dipelihara dalam KJA.
Downloads
References
Anggi, Pasaribu, T. A., Hutabarat, N., & Kurniawan, A. (2023). Sosialisasi pemanfaatan herbal dalam menanggulangi penyakit pada budidaya ikan nila di Tilapia Fish Farm, Riding Panjang. Jurnal Gembira (Pengabdian Kepada Masyarakat), 1(5), 1140-1146.
Anshary, H. (2016). Parasitologi ikan: Biologi, identifikasi, dan pengendaliannya. Yogyakarta: Deepublish.
Badan Pusat Statistik Kota Bontang. (2023). Produksi perikanan budidaya laut. Retrieved from https://bontangkota.bps.go.id/indicator/56/623/1/produksi-perikanan-budidaya-laut.html
Dahlia, H., Suprapto, & Kusdarwati, R. (2017). Isolasi dan identifikasi bakteri pada benih ikan kerapu cantang (Epinephelus sp.) dari kolam pendederan Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo, Jawa Timur. Journal of Aquaculture and Fish Health, 6(2), 57–66.
Hidayati, D., Ashuri, N. M., & Arifudin, S. (2018). Nearshore aquaculture: Keramba jaring apung (KJA) teknik budidaya dan penanggulangan penyakit. Surabaya: Pusat Studi Kelautan LPPM Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Herlina, S., & Widaryati, R. (2022). Penyuluhan penggunaan daun silih (Piper betle Linn) pada pakan untuk penanganan penyakit ikan di Desa Baung. Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(1), 39–42.
Kaltsum, U. S. C., & Mutmainnah, N. (2024). Identifikasi jenis bakteri pada ikan kakap putih (Lates calcarifer) berbasis sistem budidaya KJA di Kota Barru. Juvenil, 5(1), 34–39.
Muahiddah, N., & Diamahesa, W. A. (2023). Penyuluhan tentang manajemen budidaya ikan yang baik di pembudidaya ikan nila air tenang, Rembiga, Mataram. Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia, 3(2), 250–258.
Mulyani, S., Hadijah, & Hitijahubessy, B. (2021). Potensi pengembangan budidaya ikan kerapu perairan Teluk Ambai Provinsi Papua. Gowa, Sulawesi Selatan: Pusaka Almaida.
Noviardi, R., Agustatik, S., Hendrianto, Pramuanggit, R., & Wibowo, A. H. (2014). Penyakit infeksi pada budidaya ikan laut di Indonesia. Batam: Balai Perikanan Budidaya Laut Batam Direktorat Jendral Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Nugroho, L. R., Sukardi, & Triyatmo, B. (2016). Penerapan cara budidaya ikan yang baik pada pembesaran udang vaname (Litopenaeus vanname) di pesisir Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada, 18(2), 47–53.
Pemerintah Kota Bontang. (2019). Analisis strategis masterplan smart city: Rencana pembangunan Kota Bontang 2020-2029 (Buku 1).
Purwantoro, M. D., Dewantoro, E., & Prasetio, E. (2021). Identifikasi dan prevalensi ektoparasit pada ikan napoleon (Cheilinus undulatus) yang dibudidayakan di keramba jaring tancap (KJT) perairan Sedanau Kabupaten Natuna. Borneo Akuatika, 3(2), 86–97.
Raman, R. P., Prakash, C., Makesh, M., & Pawar, N. A. (2013). Environmental stress mediated diseases of fish: An overview. In Advances in Fish Research (Vol. V, pp. 151–165). Delhi, India: Narendra Publishing House.
Riana, F., Junaedi, A. S., & Zainuri, M. (2021). Analisis kelimpahan bakteri pada ikan, substrat, air serta es yang digunakan pada pengoperasian minitrawl di perairan Pamekasan. Jurnal Perikanan Tropis, 24(3), 353–363.
Sutiknowati, L. I. (2013). Mikroba parameter kualitas perairan Pulau Pari untuk upaya pembesaran biota budidaya. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 5(1), 204–218.