PEMANFAATAN AMPAS TAHU SEBAGAI BAHAN PENGIKAT SILAPRO (SILASE PROBIOTIK) UNTUK PENGGEMUKAN KAMBING PERANAKAN ETTAWA
Keywords:
ampas tahu, silase hijauan, kambing Peranakan Ettawa, bioorganikAbstract
Keberadaan hijauan yang melimpah pada musim hujan namun sangat kurang pada musimkering menyebabkan turunnya bobot utbuh kambing pada musim kemarau. Dalam rangka membantu memecahkan permasalahan pakan tersebut dan dalam upaya untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya peternak, maka perlu dilakukan kegiatan pemanfaatan ampas tahu sebagai bahan pengikat silapro (Silase Probioï¬k) untuk penggemukan Kambing Peranakan Ettawa (PE). Adapun tahapan yang dilakukan adalah peremajaan 3 isolat bakteri (Pediocaccus pentosaceus, P. acidolactiti, dan Lactobacillus plantarum), kultur dalam skala medium, pembuatan silapro melalui penyemprotan rumput yang telah diperkecil ukurannya, inkubasi untuk menghasilkan silase, serta pencampuran silapro dengan ampas tahu. Setelah silapro dicampur dengan ampas lahu dilanjutkan dengan penggunaannya sebagai pakan kambing PE. Silase yang dihasilkan memiliki keunikan tidak hanya rnerupakan bentuk pengawetan hijauan, seperti silase konvensional, namun sehagai carrier bagi mikroba hidup yang dapat mendegradasi serat hijauan di iuar dan dalam tubuh terna. Difusi teknologi ini sangat bermanfaat dalam mendukung dljadikannya Desa Lepak Tmur sebagai Sentra Pengembangan Kambing PE.