PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN BUDIDAYA DAN PENGOLAHAN BAWANG MERAH ASAL TRUE SHALLOT SEEDS (TSS) DI DESA BRANG KOLONG KECAMATAN SUMBAWA

Authors

  • Ihlana Nairfana Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Teknologi Sumbawa, Nusa Tenggara Barat
  • Aluh Nikmatullah Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat
  • Topan Rahmatul Iman Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Teknologi Sumbawa, Nusa Tenggara Barat

DOI:

https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v10i3.1088

Keywords:

shallot, TSS, Brang Kolong, Cultivation, Product Development

Abstract

Shallot farmers from Brang Kolong Village, Sumbawa Regency, have been cultivating shallots from bulbs. The main problem faced by farmers is the decreased productivity of shallots even though the planting area has increased from year to year. With an increase in the area for planting shallots, automatically the need for seeds from tubers will also increase. Therefore, cultivating shallots other than bulbs is very much needed, one of which can be achieved by planting shallots from seeds or what is known as TSS (True Shallot Seeds). ). Other problems faced by partners are high postharvest weight losses, and also the size of shallot bulbs that do not vary. This affects the selling value of shallots in the market. Therefore, training and assistance is carried out on shallot cultivation through the TSS method, good postharvest handling and processing of low grade shallot yields to become onion chili paste and crispy fried shallots. The stages of community empowerment include the preparation stage, FGD socialization of work programs with partners, training and technical assistance for shallot cultivation using the TSS method, post-harvest training and new product development from rejected onion bulbs. The output of this activity was an increase in partners' knowledge regarding aspects of shallot cultivation and processing from TSS which was marked by an increase in the average pre-test score of 55% to 87% in the post-test.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afgani, C. A., Nairfana, I., Saputri, S. D., Azis, L., Manguntungi, B., & Amrullah, S. (2021). Karakteristik masin udang rebon (Acetes indicus), Makanan Tradisional Fermentasi Khas Sumbawa. Jurnal Pro Food, 7(1), 795–803.

Ajibur, R. (2023). Implementasi Jaringan Sosial Masyarakat Petani Bawang Merah Di Desa Ngali Kecamatan Belo Kabupaten Bima. [Doctoral dissertation]. Universitas Mataram.

Arianti, D., & Nikmatullah, A. (2022). Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman Biji dengan Gibberellic Acid (GA3) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium asclonicum L.) dari True Shallot Seeds. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek, 1(3), 172-181.

Atman, Suliansyah, I., Anwar, A., & Yasin, S. (2021). Growth and Yield of Different Varieties of True Shallot Seed on Highland in West Sumatra, Indonesia. International Journal of Agronomy, 2021, 1-6.

Ayu, I. W., Siswanto, H. T., & Lestari, N. D. (2023). Sosialisasi Pasca Panen Bawang Merah Pada Petani Dataran Tinggi Kabupaten Sumbawa. Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal, 6(1), 117-124.

Hersanti, H., Sudarjat, S., & Damayanti, A. (2019). Kemampuan Bacillus subtilis dan Lysinibacillus sp. dalam silika nano dan serat karbon untuk menginduksi ketahanan bawang merah terhadap penyakit bercak ungu (Alternaria porri (Ell.) Cif). Agrikultura, 30(1), 8-16.

Lestari, E. B., & Shodiah, F. (2020). Teknik Persemaian Bawang Merah Asal Biji (TSS) Dan Implikasinya Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Hasil.

Nairfana, I. (2021). Peningkatan Nilai Tambah Produk Olahan Dendeng Daging Kerbau Fermentasi Melalui Inovasi Kemasan di Desa Pernek Kecamatan Moyo Hulu. Jurnal SIAR ILMUWAN TANI, 2(1), 26-31.

Novianti, L., Harniati, H., & Kusnadi, D. (2020). Implementasi Teknologi True Shallot Seed (TSS) Pada Petani Bawang Merah (Allium cepa L.) di Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut. Jurnal inovasi penelitian, 1(3), 599-612.

Pangestuti, R., & Sulistyaningsih, E. (2011). Potensi penggunaan true seed shallot (TSS) sebagai sumber benih bawang merah di Indonesia. Dukungan Agro-Inovasi untuk Pemberdayaan Petani, 258-266.

Qashiratuttarafi, Q., Adhi, A. K., & Priatna, W. B. (2019, April). Pola Distribusi Rantai Pasok Jaringan Madu Hutan Sumbawa (JMHS) Di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. In Forum Agribisnis: Agribusiness Forum(Vol. 9, No. 1, pp. 17-32).

Rosliani, R., Hilman, Y., Hidayat, I. M., & Sulastrini, I. (2014). Teknik produksi umbi mini bawang merah asal biji (True Shallot Seed) dengan jenis media tanam dan dosis NPK yang tepat di dataran rendah.

Rukyah, U. A. (2020). Strategi Pemerintah Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat Dalam Peningkatan Ekspor Bawang Merah Indonesia Ke Thailand. [Doctoral dissertation]. Universitas Bosowa.

Simanjuntak, H. A., & Butar-Butar, M. (2019). Uji Aktivittas Antifungi Ekstrak Etanol Umbi Bawang Merah (Allium Cepa L.) Terhadap Candida albicans Dan Pityrosporum Ovale. EKSAKTA: Jurnal Penelitian dan Pembelajaran MIPA, 4(2), 79.

Sopha, G. A., Sumarni, N., Setiawati, W., & Suwandi, S. (2016). Teknik penyemaian benih true shallot seed untuk produksi bibit dan umbi mini bawang merah.

Wibawa, F. S., Rokhminarsi, E., & Leana, N. W. A. (2023). Pengaruh pemberian campuran mikoriza-Trichoderma sp. Dan pengurangan dosis pupuk NPK terhadap penyimpanan umbi bawang merah. Jurnal AGRO, 10(1), 149-163.

Yiyin, Y. F. (2023). Pertumbuhan Dua Varietas Bawang Merah Pada Berbagai Konsentrasi Pupuk Cair Bio-Extrim Yang Ditanam Pada Awal Musim Hujan. [Doctoral dissertation]. Universitas Mataram.

Published

2023-09-13

How to Cite

Nairfana, I., Nikmatullah, A., & Iman, T. R. . (2023). PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN BUDIDAYA DAN PENGOLAHAN BAWANG MERAH ASAL TRUE SHALLOT SEEDS (TSS) DI DESA BRANG KOLONG KECAMATAN SUMBAWA. Jurnal Abdi Insani, 10(3), 1658–1667. https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v10i3.1088

Issue

Section

section editor