EDUKASI TENTANG ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT) DI MASYARAKAT DESA AIR HANGAT KABUPATEN KERINCI

Authors

  • Entianopa Entianopa Program Studi Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi
  • Ahmad Husaini Program Studi Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi
  • Parman Parman Program Studi Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi
  • T. Samsul Hilal Program Studi Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

DOI:

https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v10i2.634

Keywords:

ARI, knowledge, children

Abstract

ISPA secara anatomi mencakup saluran pernapasan bagian atas, saluran pernapasan bagian bawah dan organ saluran pernapasan. Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai 14 hari. Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari. Tujuan Kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang dampak dan gejala dari penyakit ISPA, dan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mau hidup lebih sehat, tergerak untuk mengikuti program kesehatan yang di lakukan oleh puskesmas setempat. Metode pelaksanaan pada program pengabdian masyarakat terdiri dari tahap persiapan, pelasanaan dan evaluasi. Dimulai dari koordinasi dengan stakeholder dilanjutkan dengan mempersiapkan lokasi dan peserta. Selanjutnya tahap pelaksanaan dilakukan selama 1 hari yang meliputi pretest, persebaran leaflet, proses diskusi/tanya jawab dan posttest. Dari 77 peserta kegiatan ini, didapatkan data sebelum kegiatan pengabdian pengetahuan peserta terkait ISPA pada anak yaitu baik (0%) dan kurang baik (100%). Setelah dilakukan pengabdian, pengetahuan baik menjadi 75% sedangkan pengetahuan kurang baik turun menjadi 25%. Setelah pembagian leaflet berlangsung, tim melakukan pemberian materi terkait dengan ISPA kepada peserta yang seluruhnya adalah orang tua yang memiliki anak balita. Berdasarkan materi tersebut, tim menyampaikan kepada peserta selanjutnya peserta antusias bertanya dan memberikan pertanyaan kepada tim tentang beberapa hal terkait ISPA. Setelah selesai melakukan edukasi kesehatan kepada masyarakat, kemudian tim melakukan posttest untuk melihat pengetahuan peserta terkait ISPA. Hasil pretest 0% pengetahuan baik menjadi 75% setelah kegiatan berlangsung dan terjadi penurunan pengetahuan kurang baik dari 100% menjadi 35%.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aprilla, N., Yahya, E., & Ririn. (2019). Hubungan Perilaku Merokok pada Orang tua dengan Kejadian ISPA pada Balita di Desa Pulau Jambu Wilayah Kerja Puskesmas Kuok Tahun 2019. Jurnal Ners, 3(1), 112–118.

Azizah, F. E. A. S. (2011). Hubungan Pengetahuan Tentang Polusi Udara Dengan Terjadiny Ispa Pada Masyarakat. Asuhan Kesehatan: Jurnal Penelitian Kesehatan, 2(2).

Indah, W., Witri, H. A. I. P. (2018). Hubungan Pengetahuan orang Tua tentang ISPA dengan Kejadian ISPA pada Balita di Desa Dawungsari Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal. Jurnal SMART Keperawatan,5(1), 90–101.

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. (2018) Laporan Riskesdas 2018, Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), pp. 1689–1699. doi: 10.1017/CBO9781107415324.004.

Putra, Y., Wulandari, S. S. (2019) Faktor Penyebab Kejadian Ispa, Jurnal Kesehatan. doi: 10.35730/jk.v10i1.378.

RISKESDAS, N. B. P. P. (2018). Laporan_Nasional_RKD2018_FINAL.pdf. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan. https://www.litbang.kemkes.go.id/laporan-riset-kesehatan-dasar-riskesdas/

Saldan, A. (2017) Kajian Pola Persebaran Penderita Ispa Pada Balita Di

Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo, jurnal Swara Bhumi. IV (IV).

Saldan, A. (2017). ‘Kajian Pola Persebaran Penderita Ispa Pada Balita Di Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo’, Swara Bhumi.

Sari, D. P., Ratnawati, D. (2020). Pendidikan Kesehatan Meningkatkan Tingkat

Pengetahuan dan Sikap Ibu dalam Merawat Balita dengan ISPA, Jurnal Ilmiah Ilmu

Keperawatan Indonesia, 10(02), pp. 1–7. doi: 10.33221/jiiki.v10i02.578.

Savitri, I. (2010). Tingkat Urbanisasi Empat Kota di Pulau Jawa 80 Persen 2025, Tempo Interaktif. Jakarta.

Sutrisna, N., & Wahyuni, N. T. (2016). Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan kejadian ISPA pada balita. Jurnal Keperawatan, 2(1), 22–27. http://ejournal.akperkbn.ac.id/index.php/jkkb/article/view/15

WHO. (2020). Manual praktis untuk mengatur dan mengelola pusat pengobatan ISPA dan fasilitas skrining ISPA di fasilitas pelayanan kesehatan. World Health Organization, 100. https://www.who.int/docs/default-source/searo/indonesia/covid19/who-2019-ncov-pusat-pengobatan-infeksi-saluran-pernapasan-akut-berat.pdf?sfvrsn=3e00f2b7_2

Widianti, S. (2020). Penanganan ISPA Pada Anak Balita, Jurnal Kesehatan Dan Pembangunan. 2 (3).

World, Health, Organization, (WHO). (2014). Infection prevention and control of epidemic- and pandemic-prone acute respiratory infections in health care. WHO Guidelines: Jakarta.

Published

2023-05-28

How to Cite

Entianopa, E., Husaini, A. ., Parman, P., & Hilal, T. S. . (2023). EDUKASI TENTANG ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT) DI MASYARAKAT DESA AIR HANGAT KABUPATEN KERINCI . Jurnal Abdi Insani, 10(2), 671–677. https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v10i2.634

Issue

Section

section editor