DIVERSIFIKASI RUMPUT LAUT DAN GARAM MENJADI “SOAP BAR & BATH SALT” SEBAGAI PELUANG EKONOMI KREATIF MASYARAKAT PESISIR DI KOTA TARAKAN

Penulis

  • Novi Luthfiyana Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Borneo Tarakan
  • Heni Irawati Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Borneo Tarakan
  • Stephanie Bija Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Borneo Tarakan
  • Mukmainna Mukmainna Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Borneo Tarakan
  • Gita Lia Rosalinda Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Borneo Tarakan
  • Ricky Febrinaldy Simanjuntak Program Studi Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Borneo Tarakan

DOI:

https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v9i3.683

Kata Kunci:

Eucheuma cottonii, pelatihan, sosialisasi

Abstrak

Tarakan merupakan daerah yang terletak di kawasan laut tropis, Kalimantan Utara. Salah satu komoditas unggulan dan mempunyai potensi untuk dikembangkan yaitu Rumput laut Eucheuma cottonii. Selain itu, garam krosok di Kota ini juga berpeluang untuk dimanfaatkan menjadi produk diversifikasi yang mempunyai nilai tambah. Komoditas ini membuka peluang ekonomi kreatif masyarakat pesisir Kota Tarakan. Euchema cottonii ini mengandung senyawa bioaktif, antioksidan, dan antibakteri. Garam krosok mengandung mineral-mineral yang bermanfaat bagi tubuh. Tujuan kegiatan ini memberikan ilmu pengetahuan dan penerapan teknologi tepat guna melalui penyuluhan dan pelatihan pada masyarakat. Pelatihan ini diharapkan mampu membuka peluang usaha dan meningkatkan kesejahteraan keluarga, khususnya masyarakat pesisir. Metode yang digunakan terdiri dari 3 tahap. Pertama, sosialisasi dan penyuluhan mengenai pemanfaatan rumput laut E.cottonii dan garam krosok. Kedua, Pelatihan dan pendampingan peserta. Tahap ketiga, evaluasi dan monitoring terkait kendala yang dialami selama pembuatan soap bar dan bath salt. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini memberikan wawasan dan informasi baru mengenai manfaat rumput laut Euchema cottonii dan garam krosok. Kedua komoditas ini dapat diolah menjadi produk soap bar dan bath salt. Melalui kegiatan ini, masyarakat memperoleh pengetahuan baru dalam penerapan IPTEK. Masyarakat juga lebih terampil dalam melakukan diversifikasi produk, selain bidang pangan. Produk soap bar dari rumput laut E.cottonii dan bath salt dari garam krosok dapat dibuat dalam skala rumah tangga sehingga prosesnya sangat mudah dan sederhana. Langkah ini menjadi salah satu strategi menuju perekonomian yang mandiri dan kreatif. Melalui kegiatan ini, masyarakat pesisir diharapkan lebih kreatif dan mandiri secara ekonomi melalui pembuatan produk soap bar dan bath salt.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Agustini, W., & Winarni, A. H. (2017). Karakteristik dan Aktivitas Antioksidan pada Sabun Padat Transparan yang Diperkaya Dengan Ekstrak Kasar Karotenoid Chlorella pyrenoidosa. Jurnal Pascapanen Dan Bioteknologi Kelautan Dan Perikanan, 12(1), 1–12. https://doi.org/https://doi.org/http://dx.doi.org/10.15578/jpbkp.v12i1.379

Andriano. (2016). Studi Kualitas Air pada Budidaya Rumput Laut di Pantai Amal Kota Tarakan [skripsi]. Tarakan (ID): Universitas Borneo Tarakan.

Asnani, A., Delsy, E. V. Y., & Diastuti, H. (2019). Transfer Teknologi Produksi Natural Soap-Base untuk Kreasi Sabun Suvenir. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2), 129 – 140. https://doi.org/https://doi.org/ 10.22146/jpkm.33581

Baehaki, A., Lestari, S. D., & Hildianti, D. F. (2019). The Utilization of Seaweed Eucheuma cottonii in the Production of Antiseptic Soap. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 22(1), 143–154. https://doi.org/https://doi.org/10.17844/jphpi.v22i1.25891

Baki, G., & S, A. K. (2015). Introduction to Cosmetics Formulations and Technology, Ed.4. New Jersey (US): John Wiley & Sons, Inc.

Carpenter, R. P., Lyon, D. H., & Hasdell, T. A. (2000). Guidelines for sensory analysis in food product development and quality control, Ed. 2. Maryland (US): Marylands Aspen Publisher.

Hernani, H., Bunasor, T. K., & Fitriati, F. (2010). Formula Sabun Transparan Antijamur dengan Bahan Aktif Ekstrak Lengkuas (Alpinia galanga L.Swartz.). Buletin Penelitian Tanaman Rempah Dan Obat, 21(2), 192–205. https://doi.org/https://doi.org/dx.doi.org/10.21082/bullittro.v21n2.2010.%25p

Kusumaningsih, P., & Retnoningtyas, D. W. (2019). Pelatihan Pembuatan Abon Tongkol Di Desa Galiran Semarapura Kelod Kabupaten Klungkung Bali. Buletin Udayana Mengabdi, 18(4), 27–31.

Luthfiyana, N., Bija, S., Irawati, H., Ramadani, A., & Rozi, A. (2021). Pelatihan diversifikasi produk Kepiting Keraca Berbasis Zero Waste Di UKM Desakitara. Jurnal Marine Kreatif, 5(2), 49–57. https://doi.org/https://doi.org/10.35308/jmk.v5i2.4477

Luthfiyana, N., Nurjanah, Nurilmala, M., Anwar, E., & Hidayat, T. (2016). Rasio Bubur Rumput Laut Euchema cottonii dan Sargassum sp. sebagai Formula Krim Tabir Surya. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 19(3), 183–195. https://doi.org/https://doi.org/10.17844/jphpi.2016.19.3.183

Prawira. (2010). Reaksi Saponifikasi pada Proses Pembuatan Sabun. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

Putri, M. C., Maflahah, I., Supriyanto, & Asfan, D. F. (2022). Pendugaan Umum Simpan Garam Mandi (Bath Salt) Aroma Serreh Menggunakan Metode Accelerated Shelf Life Testing (ASLT). Rekayasa, 15(1), 92–99. https://doi.org/doi: https://doi.org/10.21107/rekayasa.v15i1.13855

Riyaz, N., & Arakkal, F, R. (2011). Spa therapy in dermatology. Indian J Dermatol Venereol Leprol, 77(2), 128–134. https://doi.org/https://doi.org/10.4103/0378-6323.77450

Rukisah, Hutapea, T. P. H., Farizha, N., Awaludin, Helman, Nurazira, & Risman. (2020). Pelatihan Pembuatan Media Pengeringan Rumput Laut Hasil Panen Dalam Upaya Menghasilkan Produk Rumput Laut Halal Pada Kelompok Masyarakat Pembudidaya Rumput Laut Pantai Amal Kota Tarakan. Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo, 4(1). https://doi.org/https://doi.org/10.35334/jpmb.v5i1.1953

Sartika, R., Melki, & Purwiyanto, I. S. (2013). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Rumput Laut Eucheuma cottoni terhadap Bakteri Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Vibrio cholera dan Salmonella typhosa. Maspari Journal, 5(2), 98–103. https://doi.org/https://doi.org/10.56064/maspari.v5i2.2502

Satriani, G. I., Putri, D. P. S., & Cahyadi, J. (2017). Analisis Rendemen Karagenan dan Profil DNA Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) Hijau dan Coklat Hasil Budidaya di Pantai Amal Tarakan. Prosiding Seminar Nasional Ke 1 Tahun 2017, Balai Riset Dan Standarisasi Industri Samarinda. Samarinda.

Stadar, Nasional, I. (1994). Nomor 06-3532-1994 tentang Sabun Mandi Padat. Jakarta (ID) : Badan Standarisasi Nasional.

Sutrisna, I. N. G. T., Cahyadi, K. D., & Edi., I. E. G. M. S. (2018). Program Ipteks Bagi Masyarakat Petani Garam di Pesisir Pantai Suwung Bantan KendaL. Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH, 9(1), 28–40.

Widyasanti, A., Farddani, C. L., & Rohdiana, D. (2017). Pembuatan Sabun Padat Transparan Menggunakan Minyak Kelapa Sawit (Palm Oil) dengan Penambahan Bahan Aktif Ekstrak Teh Putih (Camellia Sinensis). Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering), 5(3), 125–136.

Unduhan

Diterbitkan

2022-09-18

Cara Mengutip

Luthfiyana, N., Irawati, H., Bija, S., Mukmainna, M., Rosalinda, G. L. ., & Simanjuntak, R. F. (2022). DIVERSIFIKASI RUMPUT LAUT DAN GARAM MENJADI “SOAP BAR & BATH SALT” SEBAGAI PELUANG EKONOMI KREATIF MASYARAKAT PESISIR DI KOTA TARAKAN. Jurnal Abdi Insani, 9(3), 945–954. https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v9i3.683

Terbitan

Bagian

section editor

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama