PENERAPAN TEKNOLOGI RECIRCULATING AQUACULTURE SYSTEM (RAS) PADA PEMELIHARAAN BENIH IKAN NILA DI UPR PROGOSARI KOTA TARAKAN

Penulis

  • Miska Sanda Lembang Program Studi Akuakultur, Universitas Borneo Tarakan
  • Aan Digita Malik Program Studi Akuntansi, Universitas Borneo Tarakan
  • Noerman Adi Prasetya Program Studi Teknik Sipil, Universitas Borneo Tarakan
  • Muhammad Rusli Program Studi Akuakultur, Universitas Borneo Tarakan
  • Santria Santria Program Studi Akuakultur, Universitas Borneo Tarakan
  • Diani Aprilastina Program Studi Akuakultur, Universitas Borneo Tarakan

DOI:

https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v10i4.1147

Kata Kunci:

Ikan nila, Sistem Resirkulasi Akuakultur

Abstrak

Komoditas perikanan yang banyak diminati karena mengandung gizi yang baik adalah ikan nila. Pemeliharaan benih ikan merupakan fase kritis yang memungkinkan banyak terjadi kematian. Kematian benih umumnya dikarenakan kualitas air budidaya yang menurun akibat menumpuknya kotoran baik dari sisa pakan maupun feses ikan. Secara umum dalam menanggulangi hal ini ialah dengan melakukan pergantian air. Akan tetapi, hal ini tidak akan efisien jika dilakukan dalam skala besar. Tujuan dari kegiatan ini adalah menerapkan teknologi Recirculating Aquaculture System (RAS) pada usaha produksi benih untuk meminimalisir penggunaan air, menjaga kualitas air, dan sintasan benih ikan nila yang optimal. Metode kegiatan terdiri dari sosialisasi kegiatan PKM, pelatihan, dan pendampingan dalam penerapan teknologi Recirculating Aquaculture System (RAS). Pelatihan dan pendampingan terdiri dari pembuatan kolam resirkulasi, persiapan dan perawatan media filter, serta pemeliharaan benih ikan nila dan Pengukuran kualitas air. Pada penerapan teknologi Recirculating Aquaculture System (RAS), hasil yang didapat adalah kolam pemeliharaan ikan nila dengan rangkaian sistem RAS telah terinstalasi dengan baik dan terintegrasi dengan drum filter. Drum filter terdiri dari beberapa filter dari bawah ke atas yaitu ijuk, batu apung, arang, dan bioball. Setiap filter mempunyai peran masing-masing sebagai filter fisik, kimia, dan biologi dalam menghilangkan limbah air budidaya seperti kotoran dan sisa pakan ikan. Pemeliharaan benih ikan nila dengan pemberian pakan dan Pengukuran kualitas air. Hasil sintasan benih ikan nila sebesar 100% dalam 20 hari pemeliharaan benih ikan nila pada kolam resirkulasi. Berdasarkan kegiatan ini dapat disimpulkan kolam teknologi Recirculating Aquaculture System (RAS) mampu menjaga kualitas air, meningkatkan sintasan benih meskipun tanpa pergantian air (hemat air).

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Alfia, A. R. E., Arini, & Elfitasari, T. (2013). Pengaruh kepadatan yang berbeda terhadap kelulushidupan dan pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus) pada sistem resirkulasi dengan filter bioball. Journal of Aquaculture Management and Technology, 2(3), 86–93.

Alfionita, A. N. A., Patang., Kaseng, E. S. (2019). Pengaruh Eutrofikasi terhadap Kualitas Air di Sungai Jeneberang. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 5(1):9-23.

Aliyas, S., Ndobe, Z. R., & Ya’la. (2016) Pertumbuhandan Kelangsungan Hidup Ikan Nila (Oreochromis sp.) yang Dipelihara pada Media Bersalinitas. Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, 5(1): 19-27.

Azhari, D., & Tomasoa, A. M. (2018). Kajian Kualitas Air Dan Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Yang Dibudidayakan Dengan Sistem Akuaponik. Jurnal Akautika Indonesia, 3(2):84-90.

Djokosetiyanto, D., Sunarma, A., & Widanarni. (2006).Perubahan Ammonia (NH3-N), Nitrit (NO2-N) dan Nitrat (NO3-N) pada Media Pemeliharaan Ikan Nila Merah (Oreochromis Sp.) di Dalam Sistem Resirkulasi. Jurnal Akuakultur Indonesia, 5(1), 13–20.

Diansyah, S., Budiardi, T., & Sudrajat, A. O. (2014). Kinerja Pertumbuhan Anguilla bicolor bicolor Bobot Awal 3 g dengan Kepadatan Berbeda. Jurnal Akuakultur Indonesia, 13(1), 46–53.

Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air, Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta.

Gunadi, B., & Hafsaridewi, R. (2008). Pengendalian Limbah Amonia Budidaya Ikan Lele Dengan Sistem Heterotrofik Menuju Sistem Akuakultur NirLimbah. Jurnal Riset Akuakultur, 3(3): 437–448.

Hapsari, A. W., Hutabarat, J., & Harwanto, D. (2020). Aplikasi Komposisi Filter yang Berbeda Terhadap Kualitas Air, Pertumbuhan dan Kelulushidupan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Pada Sistem Resirkulasi. Jurnal Sains Akuakultur Tropis, 4(1), 39–50.

Indrawati, T. (2009). Pengaruh Berbagai Jenis Filter pada Sistem Resirkulasi terhadap Peningkatan Kualitas Air Media Pemeliharaan Ikan Maanvis (Pterophyllum scalare). [Skripsi]. Palembang (ID): Universitas Sriwijaya.

Lestari, D. F., & Syukriah S. (2020) Manajemen Stres pada Ikan Untuk Akuakultur Berkelanjutan. Jurnal Ahli Muda Indonesia, 1(1):96-105.

Karlyssa, F. J., & Irwanmy, L. R. (2014). Pengaruh Padat Penebaran terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Ikan Nila Gesit (Oreochromis niloticus). Jurnal Aquacoastmarine. 2014; 4(3): 76–85.

Prasetyo, Y., Mulyadi, & Pamukas, N. Sa. (2018). Pengaruh Jenis Filter Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Kelulushidupan Ikan Nila Merah (Oreochromis niloticus) pada Media Pemeliharaan Air Payau Sistem Resirkulasi. Makalah. Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan Dan Kelautan, Universitas Riau, 3(2), 1–18.

Prihatini, E. S. (2014). Pengaruh Pemberian Probiotik Dengan Dosis Yang Berbeda Terhadap Tingkat Kelulushidupan (SR) Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus).

Saleh, J., Budi, S., & Salam, S. (2021). Pengembangan Budidaya Ikan Nila. Gowa (ID): Pusaka Almaida.

Unduhan

Diterbitkan

2023-11-14

Cara Mengutip

Lembang, M. S., Malik, A. D., Prasetya, N. A., Rusli, M., Santria, S., & Aprilastina, D. (2023). PENERAPAN TEKNOLOGI RECIRCULATING AQUACULTURE SYSTEM (RAS) PADA PEMELIHARAAN BENIH IKAN NILA DI UPR PROGOSARI KOTA TARAKAN. Jurnal Abdi Insani, 10(4), 2194–2203. https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v10i4.1147

Terbitan

Bagian

section editor

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama