SOSIALISASI KONSERVASI LAHAN GAMBUT DAN PERTANIAN TANPA BAKAR DI DESA LIMBUNG, KABUPATEN KUBU RAYA
DOI:
https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v10i4.1125Kata Kunci:
Gambut, Lahan, Konservasi, Pertanian, Tanpa BakarAbstrak
Kekeringan akibat kemarau panjang dapat menyebabkan kebakaran dilahan gambut. Lahan gambut memiliki fungsi utama bagi ekosistem yaitu efisien dalam menyerap karbon dan merupakan habitat dari berbagai macam flora dan fauna. Namun hal ini belum dipahami masyarakat, karena dimusim kemarau sering dilakukan pembukaan lahan dengan membakar. Desa Limbung adalah salah satu Desa di Kecamtan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. PKM ini bertujuan memberikan sosialisasi terkait konservasi lahan gambut dan pertanian tanpa bakar, guna memberikan pengetahuan konservasi lahan gambut, fungsi lahan gambut, manfaat konservasi serta teknik pertanian tanpa bakar. Metode kegiatan sosialisasi ini adalah ceramah dan tanya jawab. Kegiatan sosialisasi dilakukan melalui ceramah yang diberikan oleh narasumber terkait konservasi lahan gambut dan pertanian tanpa bakar. Pre-test dilakukan sebelum kegiatan materi dimulai dan diakhir materi diberikan post-test kepada peserta. Berdasarkan hasil kuesioner peserta sebelum mengikuti kegiatan sosialisasi dan setelah mengikuti kegiatan sosialisasi terjadi peningkatan pengetahuan. Nilai hasil pre-test peserta sebelum kegiatan sosialisasi sebesar 7,5% dan nilai hasil post-test peserta setelah mengikuti sosialisasi sebesar 97,5%. Hasil tersebut memperlihatkan peningkatan pengetahuan peserta sebesar 90% setelah mengikuti kegiatan sosialisasi konservasi lahan gambut dan pertanian tanpa bakar. Peserta memperlihatkan sangat simpatik dan antusias selama mengikuti kegiatan mendengarkan materi maupun bertanya kepada narasumber. Kegiatan sosialisasi konservasi lahan gambut dan pertanian tanpa bakar berjalan dengan baik karena didukung oleh Aparat Desa, Kelompok Tani, masyarakat.
Unduhan
Referensi
Haridison, A., & Kaharap, A. E. (2022). Pendampingan Pengelolaan Lahan Gambut Tanpa Bakar di Desa Kalumpang, Kecamatan Mentangai, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. PANRITA BDI Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(1).
Herawati, H., & Kartini. (2019). Mitigasi Bencana Berbasis Kearifan Lokal Di Desa Wajok Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Teknik Sipil, 19(2).
Herawati H., Kartini K., Akbar AA., & Abdurrahman T. (2020). Sosialisasi Upaya Pembasahan Lahan Gambut Dengan Pembangunan Sumur Bor Secara Partisipatif. SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 4(1).
Herawati H., Kartini K., Abdurrahman T., & Akbar AA. (2021). Pelatihan Demplot Pengolahan Lahan Tanpa Bakar Guna Meningkatkan Produktivitas Keladi Di Desa Wajok Hilir. JUARA Jurnal Wahana Abdimas Sejah,2(1), 88–101.
Mandau., R. Lia., Sandra A., Amran., Shalati., Sartika nur., Bunyamin., Vitasari., & Desi martika. (2019). Profil Desa Peduli Gambut Desa Tameran. Badan Restorasi Gambut Republik Indonesia.
Pirdaus, A. (2022). Restorasi Lahan Gambut Berbasis Pemberdayaan Masyarakat di Desa Tameran. Prosiding Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 2(1).
Putri TTA. (2017). Pengelolaan Sumberdaya Lahan Gambut di Kubu Raya Kalimantan Barat Menuju Lahan Tanpa Bakar. Jurnal Penelitian Agrosamudra, 4(2), 92–109.
Rahmat, F., & Fadli, M. (2016). Reformulasi Zero Burning Policy Pembukaan Lahan Di Indonesia (Zero Burning Policy Reformulation On Indonesia Land Clearing. Jurnal Legilasi Indonesia, 13(1). https://jurnalbumi.com/kebakaran-hutan/,
Singawinata, I.P., Fachrul, B.F., Zakarias, R., & Fachrul, MF. (2020). Pelatihan Kewirausahaan Pembuatan Dodol Rumput Laut di Desa Kuta, Kecamatan Pujut-Mandalika Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. JUARA: Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera, 1(2), 206-216.
Quimbo, M. A. T., Perez, J. E. M., & Tan, F. O. (2018). Community development approaches and methods: Implications for community development practice and research. Commmunity Development, 49(5), 589-603.
Suryawan, I. W. K., Prajati, G., Afifah, A. S., Apritama, M. R., & Adicita, Y. (2019). Continuous Piggery Wastewater Treatment With Anaerobic Baffled Reactor (Abr) By Bio-Activator Effective Microorganisms (Em4). Indonesian Journal Of Urban And Environmental Technology, 1–12. https://doi.org/10.25105/urbanenvirotech.v3i1.5095
Subiksa, I. G. M., Wiwik Hartatik., & Fahmuddin Agus. (2011). Pengelolaan lahan gambut secara berkelanjutan. Balai Penelitian Tanah. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Badan Litbang Pertanian. Kementerian Pertanian. Bogor.
Syafrizal., & Resdati. (2020). Restorasi Gambut Berbasis Pemberdayaan Masyarakat. Pengembangan Sumber Daya Menuju Masyarakat Madani Berkearifan Lokal, 5(1), 596-601.
Tambunan., Sonia., Bambang Siswanto., & Eko Handayanto. (2014). Pengaruh Aplikasi Bahan Organik Segar dan Biochar terhadap Ketersediaan P dalam Tanah di Lahan Kering Malang Selatan. Jurnal Tanah dan Sumberdaya, 1(1), 85-92. https://jtsl.ub.ac.id/index.php/jtsl/article/view/103.
Uwarsono., Rokhmatuloh., & Waryono T. (2013). Pengembangan Model Identifikasi Daerah Bekas Kebakaran Hutan Dan Lahan ( Burned Area ) Menggunakan Citra Modis Di Kalimantan (Model Development of Burned Area Identification Using Modis Imagery in Kalimantan). Jurnal Penginderaan Jauh, 10(2), 93–112
Utami, P. Y. (2023). Prioritas Pemadaman Lokasi Titik Panas Kebakaran Hutan dan Lahan Menggunakan Analytical Hierarchy Process dan Promethee. 8(1), 40–48.
Yulianto., Nina., & Fengky Florante Adji. (2018). Mari Belajar tentang Pengelolaan Lahan tanpa Bakar (PLTB). Bogor: IPB Press.
