PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI BENIH KENTANG MENGGUNAKAN STEK PUCUK BEBAS VIRUS UNTUK MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN PETANI MEMPRODUKSI BENIH KENTANG BERKUALITAS
DOI:
https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v10i3.1054Kata Kunci:
Benih, Kentang, Rooted Apical Cuttings, Bebas VirusAbstrak
Lahan aktif yang digunakan untuk produksi kentang di Kabupaten Pasuruan seluas 3.000 ha dengan menyumbang 60 % kebutuhan kentang di Provinsi Jawa timur. Hasil panen kentang dari 3.000 ha tersebut hanya 450 ha (15 %) yang mampu menghasilkan produksi 25 ton per ha, sementara sisanya 2.5 ha hanya mampu menghasilkan 10-15 ton per ha. Perbedaan produktivitas tanaman kentang tersebut sebagai akibat dari penggunaan benih kentang yang tidak berkualitas. Tujuan dengan adanya kegiatan ini diharapkan mitra yang tergabung dalam Kelompok Tani Sari Rejo dapat memperoduksi benih kentang secara mandiri. Serta dapat mendistribusikan benih kentang secara luas hingga ke daerah lainnya. UMM menetapkan Kelompok Tani Sari Rejo sebagai kelompok tani mitra dalam kegiatan menghasilkan benih kentang bentuk stek (Rooted Apical Cuttings). Kegiatan dimulai dengan proses aklimatiasi untuk mendapatkan tanaman induk, dari tanamn induk dilakukan penyetekan sehingga dihasilkan benih stek pucuk berakar. Pemilihan mitra tersebut berdasarkan bahwa para anggotanya memilki peluang dan minat tinggi dalam mengembangkan perbenihan kentang berkualitas. Untuk mengatasi permasalahan yang ada digunakan metode tutorial, pelatihan, demplot dilokasi mitra, serta pendampingan kelompok mitra. Dalam pelaksanaanya, mitra sanggup menyediakan lahan untuk demplot, sanggup dalam pemeliharaan tanaman selama kegiatan berlasung. Hasil sampai saat ini, petani telah memahami teknologi aklimatisasi planlet benih kentang, sehingga dihasilkan tananman induk. Petani telah mampu menghasilkan benih dalam bentuk stek pucuk berakar (rooted apical cuttings) secara mandiri hingga dapat menghasilkan benih kentang kelas G2 dilapang (open filed). Mitra dapat memproduksi benih kentang berkualitas untuk kebutuhan anggota dan petani diluar daerah.
Unduhan
Referensi
Ali, S., Kadian, M. S., Ortiz, O., Singh, B. P., Chandla, V. K., & Akhtar, M. (2013). Degeneration of potato seed in meghalaya and nagaland states in North-Eastern hills of India. Potato Journal, 40(2), 122–127.
Ates, S. Y., İnan, S., Ayyaz, M., Dündar, & Yabangülü, D. (2019). Effect of thermotherapy in combination with merİstem culture for elİmİnatİng potato virus y (pvy) and potato virus s (pvs) from infected seed stocks. Journal of Animal and Plant Sciences, 29(2), 549–555.
Buckseth, T., Singh, R. K., Tiwari, J. K., Sharma, A. K., Singh, S., & Chakrabarti, S. K. (2020). A novel sustainable aeroponic system for healthy seed potato production in India - An update. Indian Journal of Agricultural Sciences, 90(2), 243–248. https://doi.org/10.56093/ijas.v90i2.98995
Gildemacher, P. R., Schulte-Geldermann, E., Borus, D., Demo, P., Kinyae, P., Mundia, P., & Struik, P. C. (2011). Seed Potato Quality Improvement through Positive Selection by Smallholder Farmers in Kenya. Potato Research, 54(3), 253–266. https://doi.org/10.1007/s11540-011-9190-5
Gray, S., De Boer, S., Lorenzen, J., Karasev, A., Whitworth, J., Nolte, P., Singh, R., Boucher, A., & Xu, H. (2010). Initial reports of necrotic strains of PVY in the United States and Canada. Plant Disease, 94(12), 1384–1397.
Husen, S., Ishartati E., Ruhiyat, M., Purnomo, A.E., Nurfitriani, R. (2019). Produksi Benih Kentang Dalam Bentuk Umbi dan Stek Di Screen House. UMM Press:Malang.
Husen, S., Ishartati E., Ruhiyat, M., Purnomo, A.E., Nurfitriani, R. (2019). Produksi Planlet Benih Kentang Di Laboratorium Kultur In Vitro. UMM Press:Malang.
Karjadi, A., & Buchory, A. (2008). Pengaruh Auksin dan Sitokinin terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Jaringan Meristem Kentang Kultivar Granola. Jurnal Hortikultura, 18(4), 380–384.
Knowles, L. O., & Knowles, N. R. (2016). Optimizing Tuber Set and Size Distribution for Potato Seed (Solanum tuberosum L.) Expressing Varying Degrees of Apical Dominance. Journal of Plant Growth Regulation, 35(2), 574–585. https://doi.org/10.1007/s00344-015-9562-1
Lee, G. Bin, Park, H. J., Cheon, C. G., Choi, J. G., Seo, J. H., Im, J. S., Park, Y. E., Cho, J. H., & Chang, D. C. (2022). Effect of Plant Container Type on Seed Potato (Solanum tuberosum L.) Growth and Yield in Substrate Culture. Potato Research, 65(1), 105–117. https://doi.org/10.1007/s11540-021-09511-2
Lindner, K., Trautwein, F., Kellermann, A., & Bauch, G. (2015). Potato virus Y (PVY) in seed potato certification. Journal of Plant Diseases and Protection, 122(3), 109–119. https://doi.org/10.1007/BF03356539
Masnenah, E., Permana, N. S., Komariah, A., Rahman, R. A., Abdullah, R., & Noertjahyani. (2020). Evaluation of shoot cuttings sources and planting distance to increase the production of G2 potato seed. Journal of Agricultural Sciences - Sri Lanka, 15(2), 230–237. https://doi.org/10.4038/jas.v15i2.8804
Mulyono, D., Syah, M. J. A., Sayekti, A. L., & Hilman, Y. (2017). Kelas Benih Kentang ( Solanum tuberosum L .) and Quality Products ( Solanum tuberosum L .) ]. J. Hort, 27(2), 209–216.
Mutala’liah, Indarti, S., & Wibowo, A. (2019). Short communication: The prevalence and species of root-knot nematode which infect on potato seed in Central Java, Indonesia. Biodiversitas, 20(1), 11–16. https://doi.org/10.13057/biodiv/d200102
Tsoka, O. (2012). Potato seed tuber production from in vitro and apical stem cutting under aeroponic system. African Journal of Biotechnology, 11(63), 12612–12618. https://doi.org/10.5897/ajb10.1048
Wasilewska-Nascimento, B., Boguszewska-Mańkowska, D., & Zarzyńska, K. (2020). Challenges in the production of high-quality seed potatoes (Solanum tuberosum L.) in the tropics and subtropics. Agronomy, 10(2). https://doi.org/10.3390/agronomy10020260