PEMBERDAYAAN SISWA DIFABEL MELALUI KEWIRAUSAHAAN SOSIAL BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA
DOI:
https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v10i3.1033Kata Kunci:
kewirausahaan, Jiwa Sosial, Anak Difabel, Gunung kidulAbstrak
Pengabdian ini akan membantu menumbuhkan jiwa wirausaha berbasis potensi lokal pada anak-anak difabel di Kabupaten Ngawen Gunung Kidul Yogyakarta. Pembinaan kemandirian yang mengarah pada pembekalan ketrampilan pembuatan gerabah yang dikemas dalam konsep kewirausahaan sosial diharapkan mampu menghidupkan semangat anak difabel untuk mandiri. Kegiatan pengabdian ini senada dengan program pemerintah tentang pemberdayaan anak difabel yang tertuang dalam UU No. 8 tahun 2016. Mitra dari pengabdian ini adalah SLB Sutawijaya yang sudah mengabdikan diri selama 18 tahun dalam mendidik anak-anak difabel. Tujuan dari pengabdian ini adalah meningkatkan jumlah siswa difabel yang mandiri, terampil, perduli terhadap sesama dan lingkungan sekitar, ikut melestarikan keberadaan gerabah sebagai potensi lokal dengan menerapkan konsep kewirausahaan sosial. Pada pelaksanaannya kegiatan ini menggunakan metode observasi, diskusi, operasional kerja, dan pendampingan secara langsung. Dalam pengabdian diawali menyampaikan beberapa usulan kegiatan, mengatur waktu dan mendistribusikan kerja bersama dengan pengurus lembaga. Setelah tim mempersiapkan dan melakukan kegiatan bersama desain sosial media diserahkan kepada mitra untuk dilanjutkan sebagai bekal promosi online. Kegiatan pengabdian ini akan melakukan beberapa hal antara lain, manajemen SDM meliputi ramah tamah dan diskusi dengan guru dan pengkondisian siswa. Pada tahapan produksi kegiatan meliputi pembuatan gerabah dengan alat cetak, dan teknik finishing gerabah. Kegiatan promosi kegiatan dilakukan melalui pameran, bazar, dan akun di media sosial. Seluruh kegiatan dilakukan secara bertahap dengan pendekatan yang menyenangkan siswa. Luaran dari kegiatan pengabdian adalah siswa memiliki jiwa keperdulian terhadap sesama dan lingkungan, memiliki kemampuan membuat produk gerabah, melakukan teknik finishing gerabah. Dalam pengabdian ini diberikan juga pelatihan dan pembuatan media online dan penyelengraan pameran hasli karya untuk membntu promosi produk gerabah. Selain itu juga membuat video kegiatan, media promosi melalui media cetak atau online, dan publikasi ilmiah di jurnal terakreditasi Nasional Sinta 3. Pengabdian ini akan membantu menumbuhkan jiwa wirausaha berbasis potensi lokal pada anak-anak difabel di Kabuoaten Ngawen Gunung Kidul Yogyakarta. Pembinaan kemandirian yang mengarah pada pembekalan ketrampilan pembuatan gerabah yang dikemas dalam konsep kewirausahaan sosial diharapkan mampu menghidupkan semangat anak difabel untuk mandiri. pengabdian ini senada dengan program pemerintah tentang pemberdayaan anak difabel yang tertuang dalam UU No. 8 tahun 2016 serta menurut Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2011 tentang kebijakan pelayanan pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Dalam pengabdian ini terbukti pelatihan pembuatan gerabah dapat meningkatkan jumlah siswa difabel yang mandiri, terampil, perduli terhadap sesama dan lingkungan sekitar, ikut melestarikan keberadaan gerabah sebagai potensi lokal dengan menerapkan konsep kewirausahaan sosial.
Unduhan
Referensi
Andayani, & Muhrisun, A. (2016). Pemberdayaan dan Pendampingan Komunitas Penyandang Disabilitas Dalam Mengakses Pendidikan Tinggi. APLIKASIA: Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama, 16(2), 153–166.
Ani, M. (2020): Kewirausahaan Sosial. Klaten, Jawa Tengah: Lakeisha.
Budi, S. ( 2021). Industri Mebel dan Kerajinan Disebut Hasilkan Devisa di Saat Pandemi. Diakses tanggal 5 Maret 2022.
Dewita, P. (2019). Analisis Program Pemberdayaan Difabel Menuju Kemandirian Ekonomi. Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Seminar Nasional dan The 6th Call for Syariah Paper Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Dwi, J. (2021). Menelisik Potensi Penyandang Disabilitas di Pentas Olahraga. Diakses tanggal 5 Maret 2022.
Ibnu, S. (2010). Membuka Peluang Berwirausaha Untuk Pemberdayaan Anak Berkebutuhan Khusus. FIP, Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 16(7), 90-103.
Lak, L. N. E. H. (2015). Pengembangan Wirausaha Muda Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Studi Pemuda, VOL. 4, 2(9), 268-280.
Suranto, G. (2021). Gali Motivasi dari Penyandang Disabilitas, Keterbatasan Bukan Berarti Tidak Bisa Berprestasi. Diakses tanggal 5 Maret 2022.
Republik Indonesia. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia No. 10 Tahun 2011 tentang Kebijakan Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus.
Republik Indonesia. Undang-Undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
Rillyanes, S., & Mohammad, I. (2018). Kewiraushaan. Malang, Indonesia. UB Press.
Rusdiana. (2021). Pendididkan Kewiraushaan. Bandung. Insani Komunika.
Tinggi, A., & Muhrisun, A. (2016). Pemberdayaan dan Pendampingan Komunitas Penyandang Disabilitas Dalam Mengakses Pendidikan Tinggi. [Skripsi]. Fakultas Syari'ah dan Hukum, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Tiwuk, K. H. (2015) Peningkatan Ketrampiulan Kewirausahaan Melalui Media Tanah Liat Bagi Anak-Anak Pinggiran Di Surakarta. IBM DIKTI.
Widodo, T. (2019). Pengembangan Desain Gerabah Tradisional Sentra Pagelaran Malang Dengan Teknik Aplikasi Serat Alam Melalui Program Kemitraan Masyarakat. Jurnal Imajinasi, XIII 2(7), 65–74.
