PENDAMPINGAN PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI TAHU TEMPE SARI MURNI
DOI:
https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v10i1.756Keywords:
Organic fertilizer, Fermented feed, WasteAbstract
The limited level of knowledge about waste management and the inability to procure waste water treatment plant (WWTP) are the problems faced by Sari Murni industry. The waste is directly discharged into the Brangbiji river without waste water treatment. The purpose of this activity is to assist the Sari Murni industry in minimizing the waste generated by processing liquid waste into liquid fertilizer and tofu waste into animal feed. Activities carried out through counseling, training and mentoring. The result are (1) an increase in the knowledge and skills of patners in the manufacture of organis fertilizer and feed fermented, (2) skilled partners in processing waste into liquid fertilizer and animal feed,(3) skilled patner in product packaging and (4) 150 processed waste products. This activity has provided additional knowledge and skills in handling waste so that it has an impact on reducing the amount of waste into the environment and this good practice is an example for other tofu and tempe industries.
Downloads
References
Agung, T. R., & Hanry, S. W. (2012). Pengolahan Limbah Industri Tahu dengan Menggunakan Teknologi Plasma. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan, 2(2), 19–28.
Asmoro, Y. (2008). Pemanfaatan limbah tahu untuk peningkatan hasil tanaman petsai (Brassica chinensis). Jurnal Bioteknologi, 5(2), 51–55.
Elisabet, M., & Tuhuteru, S. (2019). Pemanfaatan Limbah Cair Tahu sebagai Pupuk Organik Cair pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi Putih. Jurnal Agritop, 17(2), 134–145.
Elly, W. (2020). Dampak Pencemaran Lingkungan dari Limbah Pabrik Tahu. IAIN Ambon.
Handayani, T., & Niam, M. A. (2018). Pemanfaatan Limbah Tahu sebagai Pupuk Cair Organik dan Es Krim untuk Meningkatkan Pendapatan dan Pemngembangan Produk. Jurnal Dedikasi, 1(4), 100–106.
Kartadisastra, H. R. (1997). Tenak Penyediaan dan Penggelolaan Pakan Ternak Ruminansia. Kanisius.
Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan lingkungan hidup, Pub. L. No. 32 (2009).
Kesuma, D. D., & Widyastuti, M. (2013). Pengaruh Limbah Industri Tahu terhadap Kualitas Air Sungai di Kabupaten Klaten. Jurnal Bumi Indonesia, 2(1).
Mardhia, D., & Abdullah, V. (2018). Studi Analisis Kualitas Air Sungai Brangbiji Sumbawa Besar sungai . Ikan banyak yang mati , air berubah. Jurnal Biologi Tropis, 18(2), 182–189.
Mardhia, D., & Asmini, A. (2021). PENDAMPINGAN MANAJEMEN KEUANGAN BAGI INDUSTRI SARI MURNI SUMBAWA. 4(3), 351–356.
Marhamah, S. U., Akbarillah, T., & Hidayat, H. (2019). Kualitas Nutrisi Pakan Konsentrat Fermentasi Berbasis Bahan Limbah Ampas Tahu dan Ampas Kelapa Dengan Komposisi yang Berbeda Serta Tingkat Akseptabilitas Pada Ternak Kambing. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 14(2), 145–153. https://doi.org/10.31186/jspi.id.14.2.145-153
Saenab, S., Muhdar, M. H. ., Rohman, F., & N, A. A. (2018). Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu sebagai Pupuk Organik Cair (POC) Guna Mendukung Program Lontong Garden (LONGGAR) Kota Makasar. Prosiding Seminar Nasional Megabiodiversitas Indonesia, 311–338.
Sayow, F., Polii, B. V. J., Tilaar, W., & Augustine, K. D. (2020). No Title. Jurnal Agri-Sosio Ekonomi Unsrat, 16(2), 245–252.
Sukarne, S. (2019). Pengaruh Pemberian Ampas Tahu terhadap Produktivitas Itik Peking dan Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB).
Suparno, S., & Muhlasin, M. (2016). Potensi limbah ampas tahu sebagai sumber pakan ternak sapi potong di Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan. Jurnal Maduranch, 1(1), 23–28.
