PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA SAWAHAN DI MASA PANDEMI COVID-19 DENGAN PELATIHAN WIRAUSAHA JAMU INSTAN
DOI:
https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v9i1.462Kata Kunci:
Covid-19, Jahe, Temulawak, Kunyit, Jamu InstanAbstrak
Pandemi Covid-19 berdampak kepada seluruh lapisan dan aspek kehidupan masyarakat yang meliputi kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan sosial. Pandemi yang berlangsung sejak akhir tahun 2019 membuat masyarakat harus berjuang keras untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya, termasuk masyarakat di Desa Sawahan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali. Masyarakat dituntut untuk menyesuaikan diri dengan pola kehidupan di era pandemi Covid-19, yaitu pola kebiasaan baru tentang disiplin protokol kesehatan Covid-19 yang bertujuan untuk mengurangi penularan wabah virus Covid-19. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membangun wirausaha jamu instan peningkat daya tahan tubuh yang berbahan dasar jahe, temulawak, dan kunyit. Legalitas produk jamu instan tersebut melalui ijin BPOM yang dalam proses ijin maupun produksinya bekerjasama dengan mitra industri CV PJ ChingLung. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu sosialisasi program kepada masyarakat dan pelatihan pembuatan jamu instan yang dibuat dengan mengaplikasikan mesin penggiling simplisia untuk selanjutnya jamu dibuat serbuk dengan penambahan gula kristal. Hasil formulasi jamu instan kemudian dipacking dan diberi label. Pelatihan analisis usaha jamu instan, pendampingan dan pemasaran produk jamu instan. Setelah program Pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan dengan pendekatan pelatihan dan pendampingan terhadap masyarakat Desa Sawahan serta CV PJ ChingLung selaku mitra, mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Sawahan tentang cara membuat jamu instan. Adanya diversifikasi produk di mitra industri serta peningkatan kapasitas produksi. Kemudian jangkauan pemasaran yang tadinya belum ada, saat ini jangkauan pemasaran diperluas melalui jaringan pameran maupun penjualan online. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam kondisi yang tepat karena berbasis kepada kebutuhan masyarakat yang secara langsung dirasakan manfaatnya.
Unduhan
Referensi
Agoes, G. (2012). Pengembangan Sediaan Farmasi. Bandung (ID) : Institut Teknologi Bandung.
Anandaraj. (2014). Genotype by environment interaction effects on yield and curcumin in turmeric (Curcuma longa L.). Ind. Crops Prod, 55, 358–364.
Bhullar, K. S., Jha, A., Youssef, D., & Rupasinghe, H. P. (2013). Curcumin and its carbocyclic analogs: structure-activity in relation to antioxidant and selected biological properties. Molecules, 18(5), 5389–5404.
Chrysman, Prahasrum, S., & Evacuasiany, E. (2014). Comparison of effect extract tumeris ( Curcuma domestica val) & honey (Mel deporatum) against healing on mice male Swiss webster [skripsi]. Bandung (ID) : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranarha.
Dyah, M., Sudarsono, & Yuswanto, A. (2011). Pengaruh Pemberian Ekstrak Zat Pedas Rimpang Jahe Emprit Yang Disari Dengan Etanol 70% Terhadap Fagositosis Makrofag [Skripsi]. Yogyakarta (ID) : Universitas Gadjah Mada.
Hayakawa, Y., Minaniya, K., Ito, Y., Yamamoto, & Fukuda, T. (2011). Difference of curcumin content in Curcuma longa L.(Zingiberaceae) caused by hybridization with other Curcuma species. Am. J. Plant Sci, 2(2), 111.
Kusumo, A. R., Wiyoga, F. Y., Perdana, H. P., Khairunnisa, I., Suhandi, R. I., & Prastika, S. S. (2020). Jamu Tradisional Indonesia: Tingkatkan Imunitas Tubuh Secara Alami Selama Pandemi. Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services), 4(2), 465–471. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.20473/jlm.v4i2.2020.465-471
Li, M., Yuan, W., Deng, G., Wang, P., Yang, P., & Aggarwal, B. B. (2011). Chemical Composition and Product Quality Control of Turmeric (Curcuma longa L.). Pharmaceutical Crops, 5(1), 28–54.
Li, R., Xiang, C., & Zhang, X. (2010). Chemical analysis of the Chinese herbal medicine turmeric (Curcuma longa L.). Curr. Pharm. Anal, 6(1), 256–268.
Napirah, A. (2013). Pengaruh penambahan tepung kunyit (Curcuma domestica Valet) dalam pakan terhadap parameter hematologi darah puyuh (Coturnix-coturnix japonica) Pedaging. Buletin Peternakan, 37(2), 114–119. https://doi.org/https://doi.org/10.21059/buletinpeternak.v37i2.2429
Pavuluri, G., Kumar, S., Hareesha, Madhuri, K., & Swathi, K. V. (2011). Curcumin: The Spice for Life. International Journal of Pharmaceutical Chemical and Biological Sciences, 13(2), 48–56.
Pawar, H., Karde, M., Mundle, N., Jadhav, P., & Mehra, K. (2014). Phytochemical evaluation and curcumin content determination of turmeric rhizomes collected from Bhandara District of Maharashtra (India). Med. Chem. (Los. Angeles), 2(2), 18–22.
Senjawati, M. I., Maryam, M., & Afriyuni, F. (2021). Teknologi Pengolahan Minuman Rempah Instan Sebagai Peluang Usaha Serta Meningkatkan Daya Tahan Tubuh. Journal of Appropriate Technology for Community Services, 2(2), 103–110.
Singh, I. P. S., Kapoor, P., Singh, C. S., De Heluani, M. P., Lampasona, D., & Catalan, C. A. N. (2011). Comparative study of chemical composition and antioxidant activity of fresh and dry rhizomes of turmeric (Curcuma longa Linn.). Food Chem. Toxicol, 48(4), 1026–1031.
Sutradhar, D., Deb, K., Majumdar, & Datta, B. K. (2015). Short communication: traditional dye yielding plants of Tripura, Northeast India. Biodiversitas, 16, 121–127.
Tokusoglu, A., Simsek, M., Parvizi, & Eymen, D. (2015). Turmeric curcuminoid polyphenolics as antioxidant and anticarcinogenic agents. Nat. Sci. Discov, 1(3), 56–61.