PENINGKATAN KAPASITAS KELOMPOK TANI TARUKO SAIYO DALAM PENGELOLAAN LIMBAH PERTANIAN UNTUK MEWUJUDKAN PERBAIKAN IKLIM MIKRO TANAMAN
DOI:
https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v12i11.3171Keywords:
Agricultural Waste, Microclimate, Sustainable AgricultureAbstract
The Community Partnership Program to Support Business Development is partnering with the Taruko Saiyo Farmers Group in Koto Luar Village, Pauh District, Padang. This farmers' group has approximately 10 hectares of land and has the potential to become a model group in the field of sustainable agriculture. However, several challenges remain, such as limited practices in agricultural waste management, declining soil quality, and farmers' limited literacy and skills in applying appropriate technologies. Based on the identified issues, the solutions offered in this program include: (1) processing agricultural waste into compost, (2) creating biopore infiltration pits, (3) producing biochar from rice husk waste, and (4) implementing agricultural waste mulch made from straw on cultivated crops. This program's primary objective is to enhance partners' capacity in production management and socio-cultural aspects. In addition, this program also aims to improve partners' understanding, skills, and participation in agricultural waste management and the application of appropriate technology to create a more optimal microclimate for plants through the utilization of agricultural waste. Educational and empowerment activities in the Taruko Saiyo Farmer Group have succeeded in increasing the empowerment of farmers, both in terms of production management and socio-cultural aspects. Farmers demonstrated improved understanding and skills in managing agricultural waste by applying appropriate technologies. Additionally, farmer participation in all activities was very high, and some farmers began directly applying the training outcomes on their land. As a sustainability measure, the team also developed technical guidelines and simple documentation that can be used for further learning.
Downloads
References
Balai Pengujian Standar instrumen Lingkungan Pertanian. (2024). Kompos Jerami. BSIP.
Balai Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian. (2014). Mengenal Sifat Tanah Masam Gambut dan Tanah Masam Ultisol. BBPP Lembang: https://bbpplembang.bppsdmp.pertanian.go.id/publikasi-detail/1356
Bambang, W., Andareas, Nasriati, & Kiswanto. (2010). Pembuatan Kompos Jerami Padi dan Jagung. Lampung: Balai pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung.
Dewantari, R. P., Suminarti, N. E., & Tyasmoro, S. Y. (2015). Pengaruh Mulsa Jerami Padi dan Frekuensi Waktu Penyiangan Gulma Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max L.). J. Produksi Tanaman, 3(6), 487-495.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi. (2022). Perbaikan Tanah Masam dan Pengaruh Tanah Masam. Dinas Ketahanan Pangan: https://pertanian.ngawikab.go.id/2022/11/17/perbaikan-tanah-masam-dan-pengaruh-tanah-masam/
Dinas Pertanian. (2023). “BIOPORI” TaniPedia-Edisi 09. Dipertan kabupaten Cilacap. https://dispertan.cilacapkab.go.id/2023/04/05/biopori-tanipedia-edisi-09/
Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng. (2018). Macam-macam Teknologi Tepat Guna Khusus di Bidang Pertanian. Distanbulelengkab.
Indrawati, U. S. Y. V., & Alhaddad, A. M. (2024). Pengaruh Pemberian Biochar Sekam Padi - Kotoran Ayam untuk Pertumbuhan dan Produksi Tomat di Lahan Gambut. Vegetalika, 13(2), 171-183.
Mahendra, I. A. (2020). Pengaruh POC Sabut Kelapa Muda dan NPK 16:16:16 Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Terung Ungu (Solanum melongena L.). Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau.
Nugraha, M. Y., Baskara, M., & Nugroho, A. (2017). Pemanfaatan Mulsa Jerami Padi Dan Herbisida Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.). Jurnal Produksi Tanaman, 5(1), 68 - 76.
Nursanti, I., & Defitri, Y. (2024). Karakteristik Tanah Sulfat Masam dan Pengelolaannya untuk Lahan Pertanian.
Subandi. (2007). Teknologi Produksi dan Strategi Pengembangan Kedelai pada Lahan Kering Masam. Iptek Tanaman Pangan, 2(1).
Sukasih, N. S., & Nuari, D. (2019). Peranan Kompos Batang Pisang Dalam Meningkatkan Hasil Tanaman Sawi Ladang (Nasturtium montanum Wall.)Pada Tanah PMK. PIPER, 29(15), 194-205.
Sunartaty, R. (2023). Karakteristik Limbah Industri Pertanian. Dalam Alfakihuddin, M. L. B., Sunartaty, R., Satriawan, D., Purnomo, T., Sahabuddin, E.S., Darsini., Pasanda, O.S.R., Dewadi, F.M., Ningsih, E., Bani, G.A., Hutauruk, T. R., & Andayani, S. Pengendalian Limbah Industri (pp. 13-24). Jakarta: PT Global Eksekutif Teknologi.
Supit, J. M. J., Yani E. B. K., & Lientje, Th. K. (2022). Pemanfaatan Kompos Ddan Phonska Plus Pada Lahan Masam Terhadap Pertumbuhan, dan Produksi Sawi Pakcoy (Brassica rapa L.) di Kabupaten Minahasa. Jurnal Agroekoteknologi Terapan, 3(2), 371 - 381.
Syahputra, E., Fauzi, & Razali. (2015). Karakteristik Sifat Kimia Sub Grup Tanah Ultisol di Beberapa Wilayah Sumatera Utara. Jurnal Agroekoteknologi, 4(1), 1796-1803.
Taufiq, A. (2014). Identifikasi Masalah Keharaan Tanaman Kacang Tanah (33 hal.). Malang: Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi.
Universitas Medan Area. (2024). Pupuk Kompos: Solusi Ramah Lingkungan untuk Mengurangi Limbah Pertanian. Fakultas Pertanian Universitas Medan Area. https://pertanian.uma.ac.id/2024/04/16/pupuk-kompos-solusi-ramah-lingkungan-untuk-mengurangi-limbah-pertanian/
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. (2022). Gejala-Gejala Tanaman yang Kekurangan Unsur Hara. UMSU FAPERTA. https://faperta.umsu.ac.id/2022/03/07/gejala-tanaman-yang-kekurangan-unsur-hara/

















