PENDAMPINGAN DIGITALISASI ASET SENI DAN BUDAYA BENGKULU DI MUSEUM BDARU SEBAGAI UPAYA TRANSFORMASI DIGITAL DAN PELESTARIAN BUDAYA LOKAL

Authors

  • Tiara Eka Putri Program Studi Sistem Informasi Universitas Bengkulu
  • Kurnia Anggriani Program Studi Informatika Universitas Bengkulu
  • Gushe Vinalti Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Bengkulu

DOI:

https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v12i9.3108

Keywords:

Digitalisasi, Seni, Budaya, Museum Digital, QR Code

Abstract

Pelestarian budaya lokal menghadapi tantangan serius akibat keterbatasan literasi digital dan minimnya akses informasi budaya. Museum Balai Adat Rajo Penghulu (BDARU) di Bengkulu menjadi mitra pengabdian untuk menjawab tantangan tersebut melalui program pendampingan digitalisasi aset seni dan budaya. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas pengurus dalam pengelolaan koleksi berbasis teknologi, memperluas akses masyarakat, serta melibatkan generasi muda dalam pelestarian budaya. Metode kegiatan ini adalah pelatihan dan pendampingan bagi 15 pengurus inti BDARU selama enam bulan di Museum Balai Adat Rajo Penghulu, Bengkulu. Tahapan kegiatan meliputi: (1) analisis kebutuhan melalui observasi dan wawancara, (2) sosialisasi dan FGD untuk penyusunan sistem digitalisasi, (3) pelatihan manajemen data, produksi konten, dan simulasi QR-Code, (4) evaluasi melalui pre-test/post-test serta monitoring dua bulan pasca pelatihan, dan (5) pembentukan tim pengelola digitalisasi untuk keberlanjutan program. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan pada kompetensi digital pengurus BDARU, ditunjukkan oleh kenaikan rata-rata nilai pre-test dari 61 menjadi 87 pada post-test, dengan gain score 26 dan normalized gain 0,67 (kategori sedang–tinggi). Sebanyak 135 koleksi budaya berhasil terdigitalisasi, 100 koleksi telah dilengkapi QR-Code aktif, dan 10 konten budaya dipublikasikan melalui media sosial serta website museum digital. Pencapaian ini menegaskan efektivitas pelatihan dalam meningkatkan kapasitas pengelolaan aset budaya berbasis teknologi. Temuan ini menegaskan bahwa program efektif dalam meningkatkan keterampilan pengurus, memperkuat literasi budaya masyarakat, dan memperluas akses edukasi digital. Kesimpulannya, pendampingan digitalisasi BDARU berperan penting dalam transformasi pelestarian budaya lokal di era digital.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anis, M. Z. A., & Mardiani, F. (2022). Digitalisasi sumber belajar sejarah menyongsong pendidikan era 4.0. Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah, 7(2), 118 - 124.

Arumsari, D. N., Anwar, M., & Fitriyanto, D. A. (2023). Transformasi model bisnis museum ke pariwisata digital di Indonesia. Jurnal Manajerial, 10(2), 346–359.

Christman, E., Miller, P., & Stewart, J. (2024). Beyond normalized gain: Improved comparison of physics educational outcomes. Physical Review Physics Education Research, 20(1), 010123.

Dellia, P., Mutiatun, S., Amil, A. J., Ismail, N. H., Narawi, M. S., Pamungkas, O. Y., & Hastangka, H. (2023). Digitalisasi Museum Cakraningrat sebagai sumber literasi edukasi pada siswa di era disrupsi 5.0. Jurnal Kridatama Sains dan Teknologi, 5(1), 41–50.

Firmansyah, F., Isjoni, I., Asril, A., & Ibrahim, B. (2022). Peran lembaga adat Kampar dalam mempertahankan nilai budaya lokal di Kabupaten Kampar. Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK), 4(2), 423–430.

Mappakalu, A. M. (2021). Peran lembaga adat dalam mempertahankan budaya di Desa Tompo Bulu Kecamatan Bulupoddo Kabupaten Sinjai. Jurnal Ilmiah Administrasita’, 12(2), 83–94.

Nursaida, H. A., Ayuliyanti, M., Alawi, M. S., Jauhari, M. I., Handika, W., Alfarizi, S., & Dyarbirru, R. I. (2024). Pendampingan Pembuatan dan Pemanfaatan Quick Response (QR) Code Koleksi Museum Desa Wisata Genggelang di Kabupaten Lombok Utara. Abdi Wisata: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 88–96. https://doi.org/10.55681/abdiwisata.v1i2.69

Oktavallyan, D., Oktoeberza, W. K. Z., Tamba, R. S., & Johar, A. (2023). Sistem informasi QR-Code berbasis web untuk pengenalan benda bersejarah di Museum Negeri Bengkulu. Medika Teknika: Jurnal Teknik Elektromedik Indonesia, 5(1), 9–19.

Putra, E. Y. (2024). Digitalisasi museum berbasis web dengan AR dan QR Code (studi kasus pada Museum Sulawesi Utara). Jurnal Teknik Elektro dan Komputer TRIAC, 11(1), 24–30.

Putri, T. E., Afriwilda, M. T., & Sari, J. P. (2025). Pendampingan strategi branding di media sosial Instagram untuk meningkatkan brand awareness Balai Adat Rajo Penghulu (BDARU). Jurnal Abdi Insani, 12(5), 1813–1823.

Sitepu, F. A. B., & Atiqah, A. N. (2022). Pengaruh penerapan konsep digitalisasi di Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah, 16(1), 1–10.

Sonia, T., & Sarwoprasodjo, S. (2020). Peran lembaga adat dalam pelestarian budaya masyarakat adat Kampung Naga, Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Tasikmalaya. Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (JSKPM), 4(1), 113–124.

Valentino, M. Y. A. (2022). Kartini Museum Application: Digitalisasi museum berbasis aplikasi secara terintegrasi guna merespon problematika Museum RA Kartini di Kabupaten Jepara pada era new normal. Prodiksema, 1(1), 204–213.

Yuniati, Y., & Darajat, A. U. (2024). Inovasi penggunaan QR-Code: Akses digital untuk edukasi dan pelestarian budaya di Museum Ruwa Jurai Lampung. Jurnal Abdimas Mandiri, 8(3), 409–415.

Published

2025-09-20

How to Cite

Putri, T. E., Anggriani, K., & Vinalti, G. (2025). PENDAMPINGAN DIGITALISASI ASET SENI DAN BUDAYA BENGKULU DI MUSEUM BDARU SEBAGAI UPAYA TRANSFORMASI DIGITAL DAN PELESTARIAN BUDAYA LOKAL . Jurnal Abdi Insani, 12(9), 4996–5005. https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v12i9.3108

Issue

Section

section editor