PENGUATAN KOLABORASI UBB DAN SMAN 1 PANGKALAN BARU: DISEMINASI SEA RANCHING KERANG DARAH SEBAGAI UPAYA REHABILITASI KERUSAKAN PESISIR YANG TERDAMPAK PENAMBANGAN TIMAH LAUT DI DESA KEBINTIK DAN DESA BATU BELUBANG KECAMATAN PANGKALAN BARU KABUPATEN BANGKA TENGAH
DOI:
https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v12i10.3074Keywords:
Bangka, Ekologi, Kerang, Rehabilitasi, Sea RanchingAbstract
Kerusakan hutan mangrove di Pulau Bangka akibat aktivitas penambangan timah di wilayah pesisir cukup mengkhawatirkan. Hal ini menyebabkan masyarakat pesisir mayoritas mata pencahariannya sebagai nelayan tradisional rentan terhadap bencana ekologi. Sejumlah wilayah di Pulau Bangka berada pada zona konflik pertambangan timah. Sea ranching adalah pelepasan biota ke laut untuk ditangkap setelah mencapai ukuran tertentu. Sea ranching diterapkan ketika rekrutmen alami rendah akibat rusaknya habitat. Permasalahan yang dihadapi mitra saat ini adalah: 1) Mitra belum memiliki keterampilan untuk melakukan sea ranching; dan 2) Mitra belum memiliki pengetahuan terkait sea ranching. Kolaborasi Universitas Bangka Belitung (UBB) dan Sekolah Menengah tingkat Atas Negeri (SMAN I) Pangkalan Baru melalui kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi antara lain: 1) Membantu mitra merehabilitasi pesisir yang rusak melalui upaya sea ranching dengan tingkat keberhasilan tinggi; dan 2) Mengembalikan fungsi habitat bagi biota perairan khususnya kerang darah sebagai komoditas tangkapan nelayan. Luaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah: 1) Bertambahnya populasi kerang darah pada kedua desa sasaran melalui kegiatan sea ranching; 2) Peningkatan pendapatan masyarakat desa; dan 3) Peningkatan pemahaman dan keterampilan masyarakat untuk melestarikan pesisir sebagai habitat kerang darah melalui sea ranching. Hasil kegiatan, kolaborasi UBB dengan SMAN 1 Pangkalan Baru berhasil melakukan sea ranching kerang darah di Desa Kebintik dan Desa Batu Belubang sebanyak 1.500.000 ekor. Diharapkan, kerang tumbuh dan berkembang biak, dan menjadi alternatif komoditas tangkapan nelayan dimasa mendatang.
Downloads
References
Abadi, M. F., Suryono, C. A., & Hartati, R. (2025). Analisis hubungan panjang-berat kerang yang berbeda cara makannya: Kerang darah dan kerang hijau yang didapat di Perairan Tambak Lorok Semarang. Journal of Marine Research, 14(1), 166–172. https://doi.org/10.14710/jmr.v14i1.43844
Bidayani, E., & Reniati. (2020). Strategi resiliensi nelayan tradisional terhadap tekanan pencemaran pesisir dampak penambangan timah di Kabupaten Bangka Tengah [Laporan akhir PDTU]. Universitas Bangka Belitung.
Bidayani, E. (2022). Blue economy pengelolaan sumberdaya pesisir. Bangka: UBB Press.
Dinilhuda, A., Akbar, A. A., & Jumiati, J. (2018). Peran ekosistem mangrove bagi mitigasi pemanasan global. Jurnal Teknik-Sipil, 18(2), 191-198. https://doi.org/10.26418/jtst.v18i2.31233
Doinsing, J. W., Admodisastro, V. A., Duisan, L., & Ransangan, J. (2021). Population dynamics and condition index of natural stock of blood cockle, Tegillarca granosa (Mollusca, Bivalvia, Arcidae) in the Marudu Bay, Malaysia. Acta Oceanologica Sinica, 40(8), 89–97.
Ely, A. J., Tuhumena, L., Sopaheluwakan, J., & Pattinaja, Y. (2021). Strategi pengelolaan ekosistem hutan mangrove di Negeri Amahai. TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan, 17(1), 57–67. https://doi.org/10.30598/tritonvol17issue1page57-67
Ernawati, S. K., Niartiningsih, A., Nessa, M. N., & Omar, S. B. A. (2013). Suksesi makrozoobentos di hutan mangrove alami dan rehabilitasi di Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan. Jurnal Bionature, 14(1), 49–60.
Jihad, A. N. (2017). Biomassa dan cadangan karbon pada berbagai tingkat suksesi Hutan Wanagama Gunung Kidul (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Hamdan, H., Achmad, A., & Mahbub, A. S. (2017). Persepsi masyarakat terhadap status kawasan Suaka Margasatwa Ko’mara Kabupaten Takalar. Jurnal Hutan dan Masyarakat, 19, 105–113.
Isnaniarti, U. N., Ekyastuti, W., & Ekamawanti, H. A. (2017). Suksesi vegetasi pada lahan bekas penambangan emas rakyat di Kecamatan Monterado Kabupaten Bengkayang. Jurnal Hutan Lestari, 5(4), 399-412.
Istomo, I., & Fardian, A. (2021). Komposisi dan struktur vegetasi pada proses suksesi di Hutan Rawa Gambut Sedahan Taman Nasional Gunung Palung, Kalimantan Barat. Journal of Tropical Silviculture, 12(3), 178–185.
Julaikha, S., & Sumiyati, L. (2017). Nilai ekologis ekosistem hutan mangrove. Jurnal Biologi Tropis, 17(1), 1-12.
Kitada, S. (2018). Economic, ecological and genetic impacts of marine stock enhancement and sea ranching: A systematic review. Fish and Fisheries, 19(3), 511–532.
Kurnia, R. (2012). Model restocking kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) dalam sistem sea-ranching di perairan dangkal Semak Daun, Kepulauan Seribu [Tesis]. Universitas Indonesia.
Lakarmata, M. Y., Santoso, P., & Lukas, A. Y. H. (2022). Mortalitas larva dan derajat pencapaian juvenil kerang darah (Anadara granosa) pada salinitas berbeda. Jurnal Aquatik, 5(2), 91–97.
Mustafa, S. (2003). Stock enhancement and sea ranching: Objectives and potential. Reviews in Fish Biology and Fisheries, 13, 141–149.
Purcell, S. W., Hair, C. A., & Mills, D. J. (2012). Sea cucumber culture, farming and sea ranching in the tropics: Progress, problems and opportunities. Aquaculture, 368, 68–81.
Sabar, M. (2016). Biodiversitas dan adaptasi makrozoobentos di perairan mangrove. Jurnal Bioedukasi, 4(2), 1-12.
Santoso, P. (2022). Studi penangkapan kerang darah (Anadara granosa) menuju pengembangan budidayanya di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang. Jurnal Vokasi Ilmu-Ilmu Perikanan (JVIP), 2(2), 24–31.
Savira, N., Hartoko, A., & Adi, W. (2018). Perubahan luasan mangrove pesisir timur Kabupaten Bangka Tengah menggunakan citra satelit ASTER. Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan, 12(1), 53–60.
Shafrudin, D., Nurani, T. W., & Komarudin, D. (2018). Pemulihan stok tangkapan perikanan teripang di Kepulauan Seribu: Suatu pendekatan ekosistem. Marine Fisheries: Journal of Marine Fisheries Technology and Management, 9(2), 235–244.
Soewardi, K. (2016). Perspective on institutional legitimacy of sea-ranching at Seribu Island-Jakarta. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 4(2), 45-58.
Tan, T. J. A., & Siregar, L. H. (2021). Peranan ekosistem hutan mangrove pada mitigasi bencana bagi masyarakat pesisir pantai. In Prosiding Universitas Dharmawangsa, 1, 27–35.
Yulianto, I., Hammer, C., Wiryawan, B., & Palm, H. W. (2019). Cost–benefits of grouper Epinephelus fuscoguttatus (Forsskål, 1775) stock enhancement and sea-ranching in Indonesia. Asian Fisheries Science, 32(3), 147-154.

















