PENGUATAN SOFT SKILL MAHASISWA SEJARAH MELALUI PERAN EDUCATOR DI MUSEUM MUHAMMADIYAH

Authors

  • Lucky Bintang Rosetiawan Program Studi Ilmu Sejarah Universitas Sebelas Maret
  • Wildan Nafi'an Program Studi Ilmu Sejarah Universitas Sebelas Maret
  • Riko Julian Sutopo Program Studi Ilmu Sejarah Universitas Sebelas Maret
  • Ricky Wahyu Saputra Program Studi Ilmu Sejarah Universitas Sebelas Maret
  • Wildan Dzorif Alhakim Program Studi Ilmu Sejarah Universitas Sebelas Maret
  • Puput Agdilia Jumbadi Program Studi Ilmu Sejarah Universitas Sebelas Maret
  • Niki Gending Kinanti Program Studi Ilmu Sejarah Universitas Sebelas Maret

DOI:

https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v12i7.2607

Keywords:

MBKM Internship, Museum, Historical Education, Soft Skills, Experiential Learning

Abstract

Program magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Museum Muhammadiyah diselenggarakan untuk memperkuat peran museum sebagai sarana edukasi sejarah sekaligus memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa. Kegiatan ini didasarkan pada kebutuhan peningkatan kapasitas mahasiswa dalam hal soft skill edukatif dan praktik pembelajaran sejarah berbasis pengalaman. Museum Muhammadiyah dipilih sebagai mitra kegiatan magang karena Museum Muhammadiyah memiliki aspek-aspek yang sesuai dengan tujuan dari MBKM itu sendiri. Seperti, manajemen koleksi dan konservasi serta edukasi dalam pameran museum. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah membekali mahasiswa dengan keterampilan praktis dalam dunia edukasi sejarah melalui pelibatan langsung di museum. Pelaksanaan kegiatan magang hibah MBKM di Museum Muhammadiyah sejak awal dilaksanakan dengan melakukan penguasaan materi tiap zona museum. Materi tersebut diberikan oleh kurator museum dengan materi pokok yang wajib disampaikan kepada pengunjung agar tidak lepas dari dengan pendekatan pembelajaran kontekstual yang mengintegrasikan teori dan praktik. Metode pelaksanaan magang MBKM di Museum Muhammadiyah melibatkan pembekalan materi sejarah dan pelatihan meliputi praktik langsung, observasi, diskusi, dan pendampingan. Mahasiswa terlibat dalam kegiatan edukasi publik, kurasi koleksi, pemanduan pengunjung, serta pembuatan konten sejarah digital. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan kemampuan mahasiswa dalam hal komunikasi publik, kerja tim, kepemimpinan, dan kreativitas. Museum juga memperoleh manfaat dari tenaga pendukung edukatif yang mampu meningkatkan layanan edukasi kepada masyarakat. Kolaborasi antara kampus dan museum juga semakin kuat melalui kegiatan ini. Kesimpulannya, kegiatan magang MBKM ini berhasil meningkatkan kompetensi mahasiswa sekaligus memperkuat fungsi edukatif museum.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aprianingrum, A. Y. (2009). Interpretasi dan Komunikasi: Studi Kasus Museum Indonesia, Taman Mini

Indonesia Indah, Jakarta. Tesis. Universitas Indonesia.

Birsyada, M. I., Gularso, D., & Fairuzabadi, M. et al. Model Pembelajaran Sejarah Berbasis Museum.

Yogyakarta: Bintang Semesta Media.

Bu’ang, M., Anggraini, R., & Ambarwati, S. T. (2018). Pelestarian Bahan Pustaka Di Museum Balaputera

Dewa Sumatera Selatan. Jurnal Iqra’, 12(01), 106-108.

Evitasari, O., Qodariah, L., & Gunawan, R. (2020). Pemanfaatan Fungsi Museum Sebagai Sumber Belajar

Sejarah Dalam Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis. Jurnal Unindra, 1(1), 4-5.

Hoper, G., & Eilean. (2007). Museum and Education: Purpose, Pedagogy, Performance. London:

Routledge, Taylor & Francis Group.

Jubaidi, M. (2021). Konsep Glam (Galery, Library, Archive, Dan Museum) Sebuah Kolaborasi Media

Informasi di Muhammadiyah Abad Ke-2. Jurnal Publis, 5(1), 35-49.

Junaid, I., Ilham, M. D. M., & Saharuna, M. Y. (2022). Model Pengembangan Interpretasi Pariwisata

Edukasi di Museum Kota Makassar. Jurnal Kepariwisataan Indonesia, 16(2), 220.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2018). Kamus Peristilahan

Permuseuman. Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat

Jenderal Kebudayaan.

Kuntowijoyo. (2018). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Mahita & Pramujo, A.S. ( 2018). Konservasi Dasar Untuk Museum Kecil dan Menengah. Yogyakarta:

Museum UGM.

Sutetyo, B. & Wahayuni, M. (2025). Peran Pemandu Museum dalam Meningkatkan Pengalaman

Pengunjung Museum Subkos. Jurnal Kajian Museum, 2(1), 5.

Open access article under the CC–BY-SA license. Copy right © 2025, Rosetiawan et al., 3076

Safitri, N. S. (2022). Preservasi Koleksi Museum Non Tekstual Di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.

Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Sutaarga, A. (1990/1991). Studi Museologia. Jakarta: Proyek Pembinaan Permuseuman Jakarta.

Suryadana, M. L. (2022). Pengaruh Interpretasi Personal dan Interpretasi Non-Personal Terhadap

Kepuasan Pengunjung di Museum Pendidikan Nasional. Jurnal Stiepar, 7(2), 273.

Tilden, F. (1957). Interpreting Our Heritage. New York: The University of North Carolina Press

Published

2025-07-20

How to Cite

Rosetiawan, L. B., Nafi’an, W., Sutopo, R. J., Saputra, R. W., Alhakim, W. D., Jumbadi, P. A., & Kinanti, N. G. (2025). PENGUATAN SOFT SKILL MAHASISWA SEJARAH MELALUI PERAN EDUCATOR DI MUSEUM MUHAMMADIYAH . Jurnal Abdi Insani, 12(7), 3068–3076. https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v12i7.2607

Issue

Section

section editor