PERAN DAN MANFAAT EKOSISTEM MANGROVE TERHADAP MASYARAKAT WILAYAH PESISIR MUARA SUGIHAN
DOI:
https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v12i5.2481Keywords:
Mangrove, Siswa Siswi, Muara Sugihan, Pengabdian Kepada MasyarakatAbstract
Provinsi Sumatera Selatan terletak di bagian selatan Pulau Sumatera dengan luas wilayah sekitar 91.592 kilometer persegi dan jumlah penduduk lebih dari 8 juta jiwa, menjadikannya salah satu provinsi terpadat di Indonesia. Kekayaan sumber daya alam seperti perikanan, pertanian, dan pertambangan menjadi potensi utama wilayah ini. Sungai Musi, sungai terpanjang di Sumatera dengan panjang sekitar 750 km, mengalir di wilayah Sumatera Selatan dan menjadi pusat berbagai ekosistem, termasuk ekosistem mangrove. Hutan mangrove memiliki peran penting dalam menghasilkan oksigen, menyerap karbon dioksida, dan mencegah abrasi, namun fungsi ini dapat hilang jika ekosistemnya rusak. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat pesisir sungsang melalui Siswa-siswi, masyarakat dan guru di SMA 1 Muara Sugihan terkait peran dan manfaat ekosistem mangrove. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah metode ceramah atau kuliah umum. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini menunjukkan bahwa siswa-siswi sangat antusias dalam mengikuti perkuliahan umum yang disampaikan oleh para dosen. Antusiasme tersebut terlihat dari keaktifan mereka dalam menyimak materi, mengajukan pertanyaan, serta berdiskusi selama sesi berlangsung. Kegiatan ini secara nyata memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan kepada para peserta mengenai pentingnya menjaga dan melestarikan ekosistem mangrove, baik dari segi fungsi ekologis, sosial, maupun ekonominya. Diharapkan, dengan pemahaman yang telah diperoleh, siswa-siswi dapat mulai mengimplementasikan nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan, khususnya ekosistem mangrove, dalam kehidupan sehari-hari serta menjadi agen perubahan di lingkungan sekitarnya. Kegiatan PKM berhasil meningkatkan kesadaran siswa, guru, dan masyarakat Muara Sugihan akan pentingnya pelestarian ekosistem mangrove.
Downloads
References
Fauziyah, F., Akbarimansyah, R., Ningsih, E. N., Agustriani, F., Supriyadi, F., & Febrianti, A. A. P. (2023). Pemetaan topografi dasar laut dan jenis sedimen di perairan Banyuasin Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 15(2), 251–264. https://doi.org/10.29244/jitkt.v15i2.45086
Fortuna, C. V. (2024). Pengaruh Kerajaan Sriwijaya terhadap sektor perdagangan dan pelayaran di Indonesia pada abad VII–IX Masehi. Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial, 5(2), 127–134. https://doi.org/10.59672/nirwasita.v5i2.3810
Hardiansyah, H., & Noorhidayati, N. (2020). Keanekaragaman jenis pohon pada vegetasi mangrove di pesisir Desa Aluh-Aluh Besar Kabupaten Banjar. Wahana-Bio: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya, 12(2), 71. https://doi.org/10.20527/wb.v12i2.9540
Karimah. (2017). Peran ekosistem hutan mangrove sebagai habitat untuk organisme laut. Jurnal Biologi Tropis, 17(2), 51–57. https://doi.org/10.29303/jbt.v17i2.497
Majid, I., Al Muhdar, M. H. I., Rohman, F., & Syamsuri, I. (2016). Konservasi hutan mangrove di pesisir pantai Kota Ternate terintegrasi dengan kurikulum sekolah. Jurnal Bioedukasi, 4(2). https://doi.org/10.33387/bioedu.v4i2.162
Marto, F. A., Ardi, I. A., & Priyoga, I. (2024). Analisis kebencanaan wilayah berdasarkan karakteristik bentang lahan di Kabupaten Kulon Progo. MATRA, 5(1), 42–62. https://journal.itny.ac.id/index.php/matra/article/view/4747
Soendjoto, M. A. (2015). Prosiding Seminar Universitas Lambung Mangkurat. September 2016. https://www.researchgate.net/publication/317212119
Ningsih, E. K., & Novianty, D. E. (2020). Analisis potensi PAD Provinsi Sumatera Selatan. Compet: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 4(2), 157. https://doi.org/10.31000/c.v4i2.2877
Saidah, S., Harudu, L., & Kasmiati, S. (2024). Deskripsi kerusakan ekosistem hutan mangrove. Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi, 9(1), 11–23.
Dewi, S. A. K., Roesli, M., Hidayat, M., Sumarso, S., Wibowo, S. S., Nugroho, B., Heri, A., Wibowo, P. A., & Iswahyudi, G. (2022). Penanaman kembali hutan mangrove sebagai upaya pelestarian lingkungan pada Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar Surabaya. Asthadarma: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 40–50. https://doi.org/10.55173/asthadarmajurnalpengabdiankepadamasyarakat.v3i2.8
Suripto, S. (2013). Perkembangan pembangunan manusia Kabupaten dan kota terbaik di Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Pembangunan Manusia, 7(3), 33–59.
Wattimena, R. M., Leatemia, W., & Tahamata, L. C. O. (2021). Perlindungan hukum terhadap hutan mangrove pada areal pesisir pantai. Balobe Law Journal, 1(2), 109. https://doi.org/10.47268/balobe.v1i2.652
Wulandari, C., Marwadani, L. M., Salsabila, G. N., Santoso, A. R., & Azis, N. (2024). Mangrove untuk ekosistem sehat dan ekonomi tangguh: Solusi berkelanjutan di tengah perubahan iklim (KKN-PPM UGM 2024 JT-013 Wedung, Demak). Jurnal Pengabdian, Riset, Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Tepat Guna, 2(2), 381–393. https://doi.org/10.22146/parikesit.v2i2.17427.