PELATIHAN PENGUATAN PSYCHOLOGICAL WELLBEING BAGI ANGGOTA UMKM
DOI:
https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v12i6.2260Keywords:
Psychological Well-Being, Kesejahteraan, Mental Health, Kecamatan Cerme, Kabupaten GersikAbstract
Pelaku UMKM sangat rentan terkena kesehatan mental dikarenakan aktivitas bisnis yang sangat kompetitif antar sesama kompetitor maupun dalam upaya membangun hubungan baik dengan pelanggan. Pelatihan Penguatan Psychological Wellbeing bagi Anggota UMKM difokuskan pada perempuan pelaku usaha di komunitas Sekoper, Desa Dooroo. Program ini menangani tantangan psikologis yang memengaruhi produktivitas dan ketahanan usaha. Melalui intervensi terarah, peserta memperoleh kesadaran, strategi pengelolaan stres, dan motivasi untuk mempertahankan serta mengembangkan usaha mereka. Kegiatan pelatihan psychological well-being bertujuan untuk menambah pengetahuan dan pemahaman bagi masyarakat yang berprofesi sebagai pelaku UMKM di Desa Dooro Kabupaten Gresik. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu partisipatif, melalui pendekatan yang difokuskan pada peningkatan peran masyarakat secara aktif dalam proses pelatihan yang diberikan. Teknik pelatihan dilakukan secara bervariasi melalui ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, serta dokumentasi yang di awali dengan pembagian Pre-testdan di akhiri pembagian Post-test. Hasil pelatihan yang telah dilakukan menunjukkan peningkatan pemahaman peserta tentang psychological well-being, dengan 80% memahami konsep dasar seperti self-acceptance dan personal growth. Sekitar 75% melaporkan penurunan stres melalui teknik relaksasi, sementara dukungan sosial antar peserta juga menguat. Peserta menjadi lebih optimis dan mampu melihat tantangan bisnis sebagai peluang belajar. Melalui ceramah, demonstrasi, dan praktik langsung, pelatihan ini mendorong pelaku UMKM Desa Dooro menjadi lebih tangguh dan produktif. Selain itu, pelatihan ini membuat pelaku UMKM semakin peduli terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan dengan melatih pikiran dan jiwa agar terus bersikap dan bereaksi positif terhadap berbagai situasi yang terjadi.
Downloads
References
Ariestiningsih, E., Has, D., & Genoveva, G. (2020). SEKOPER (Sekolah Perempuan) mencerdaskan perempuan desa menjadi pemimpin tangguh [Laporan kegiatan].
Csikszentmihalyi, M. (1990). Flow: The psychology of optimal experience. New York, NY: Harper & Row.
Diener, E., Oishi, S., & Lucas, R. E. (2003). Subjective well-being: The science of happiness and life satisfaction. Psychological Inquiry, 14(3-4), 227–233. https://doi.org/10.1207/S15327965PLI1403&4_01.
Deci, E. L., & Ryan, R. M. (2000). The “what” and “why” of goal pursuits: Human needs and the self-determination of behavior. Psychological Inquiry, 11(4), 227–268. https://doi.org/10.1207/S15327965PLI1104_01.
Fredrickson, B. L. (2001). The role of positive emotions in positive psychology: The broaden-and-build theory of positive emotions. American Psychologist, 56(3), 218–226. https://doi.org/10.1037/0003-066X.56.3.218.
Fava, G. A., & Tomba, E. (2009). Increasing psychological well-being and resilience by developing a sense of coherence and social support. Clinical Psychology and Psychotherapy, 16(1), 24–33. https://doi.org/10.1002/cpp.603.
Huppert, F. A., & So, T. T. C. (2013). Flourishing across Europe: Application of a new conceptual framework for defining well-being. Social Indicators Research, 110(3), 837–861. https://doi.org/10.1007/s11205-011-9966-7.
Keyes, C. L. M. (2002). The mental health continuum: From languishing to flourishing in life. Journal of Health and Social Behavior, 43(2), 207–222. https://doi.org/10.2307/3090197.
Lyubomirsky, S., King, L., & Diener, E. (2005). The benefits of frequent positive affect: Does happiness lead to success? Psychological Bulletin, 131(6), 803–855. https://doi.org/10.1037/0033-2909.131.6.803.
Lent, R. W. (2004). Toward a unifying theoretical and practical perspective on well-being and psychosocial adjustment. Journal of Counseling Psychology, 51(4), 482–509. https://doi.org/10.1037/0022-0167.51.4.482.
Park, N., & Peterson, C. (2008). Positive psychology and character strengths: Application to strengths-based school counseling. Professional School Counseling, 12(2), 85–92. https://doi.org/10.5330/PSC.n.2010-12.85.
Ryff, C. D., & Keyes, C. L. M. (1995). The structure of psychological well-being revisited. Journal of Personality and Social Psychology, 69(4), 719–727. https://doi.org/10.1037/0022-3514.69.4.719
Ryff, C. D., & Singer, B. (2008). Know thyself and become what you are: A eudaimonic approach to psychological well-being. Journal of Happiness Studies, 9(1), 13–39. https://doi.org/10.1007/s10902-006-9019-0.
Seligman, M. E. P. (2011). Flourish: A visionary new understanding of happiness and well-being. New York, NY: Free Press.
Schaufeli, W. B., & Bakker, A. B. (2004). Job demands, job resources, and their relationship with burnout and engagement: A multi-sample study. Journal of Organizational Behavior, 25(3), 293–315. https://doi.org/10.1002/job.248
Sindo News. (2018, November 10). Sekoper ‘menyulap’ emak-emak di Gresik menjadi lebih kritis. https://daerah.sindonews.com/artikel/jatim/2851/sekoper-menyulap-emakemak-di-gresik-menjadi-lebih-kritis.
Watson, D., Clark, L. A., & Tellegen, A. (1988). Development and validation of brief measures of positive and negative affect: The PANAS scales. Journal of Personality and Social Psychology, 54(6), 1063–1070. https://doi.org/10.1037/0022-3514.54.6.1063.